Bismillah
*TRANSKRIP AUDIO MATERI BINAR*
*Dars 1 : Definisi Kalam*
Alhamdulillaah ini adalah pelajaran pertama dari kitab Al Mumti' dikarang oleh Syaikh Malik Salim Bin Mathor hafidzahullahu ta'ala, ini merupakan kitab penjelasan dari matan Al Ajurrumiyyah yg dikarang oleh AlAjjurom Ashonhajiy rahimahullah.
_______________________
Bismillahirrahmanirrahim
قَالَ المُصَنِّفُ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى: (الكَلَامُ: هُوَ اللَّفْظُ المُرَكَّبُ المُفِيْدُ بِالوَضْعِ.).
Berkata almushonnif (pengarang kitab Al Ajurrumiyyah) semoga Allah merahmatinya :
الكَلَامُ: هُوَ اللَّفْظُ المُرَكَّبُ المُفِيْدُ بِالوَضْعِ.).
Kalam adalah lafadz yang tersusun yg berfaidah dengan bahasa Arab .
الشَّرْحُ: PENJELASAN
بَدَأَ المُصَنِّفُ رَحِمَهُ اللّهُ بِتَعْرِيْفِ الكَلَامِ، لِأَنَّ النَّحْوَ لِإِقَامَةِ الكَلَامِ.
Pengarang Al Ajjurumiyyah memulai kitabnya dengan menjelaskan dengan definisi kalimat karena bahwasanya nahwu itu yang mempelajari pembentukan kalimat.
فَقَالَ: الكَلَامُ: هُوَ اللَّفْظُ المُرَكَّبُ المُفِيْدُ بِالوَضْعِ.
Maka Ibnu Ajjurum berkata kalimat adalah :
√ اللَّفْظُ -> lafadz
√ المُرَكَّبُ -> yang tersusun
√ المُفِيْدُ -> yang berfaidah
√ بِالوَضْعِ -> dengan bahasa Arab
فَلَا بُدَّ أَنْ يَجْتَمِعَ فِيْ الكَلَامِ أَرْبَعَةُ أُمُوْرٍ.
Maka semestinya kalimat itu harus terhimpun padanya empat perkara.
۱- أَنْ يَكُوْنَ لَفْظًا: أَيْ صَوْتًا مُشْتَمِلًا عَلَى بَعْضِ الحُرُوْفِ الهِجَائِيَّةِ.
1. *Kalimat itu haruslah lafadz.*
Yang dimaksud dengan lafadz adalah :
*Suara yg tersusun dari sebagian huruf Hijaiyah.*
۲- أَنْ يَكُوْنَ مُرَكَّبًا: أَيْ مُؤَلَّفًا مِنْ كَلِمَتَيْنِ أَوْ أَكْثَرَ.
2. *Kalimat itu harus tersusun.*
Apa itu tersusun?
Yaitu : disusun dari dua kata atau lebih.
٣- أَنْ يَكُوْنَ مُفِيْدًا: أَيْ يَحْسُنُ سُكُوْتُ المُتَكَلِّمِ عَلَيْهِ.
3. *Ia harus berfaidah.*
Maksudnya : seorang yang berbicara bisa diam dengan sempurna.
٤- أَنْ يَكُوْنَ بِالوَضْعِ العَرَبِيِّ: أَيْ مِنْ كَلَامِ العَرَبِ.(١)
4. Perkara ke-empat,
bahwasanya: *Kalam itu harus dalam bahasa Arab*.
Maksudnya dari perkataan orang Arab.
________________________________________
*Lihat catatan kaki* :
يُنْظَرُ: حَاشِيَةُ الصَّبانِ (١/ ٣٠) ،والكَفْرَاوِي ص (١)
Silakan bisa dilihat lebih lanjut yang mengenai masalah definisi di kitab Hasyah Al Shobaani dan juga kitab Al Kafrowiy.
فَالعِلْمُ نَافِعٌ : كَلَامٌ عِنْدَ النُحَاةِ؛ لِأَنَّهُ : لَفْظٌ : مُشْتَمِلٌ عَلَى بَعْضِ الحُرُوْفِ الهِجَائِيَّةِ، وَهِيَ : الأَلِفُ، واللَّامُ، والعَيْنُ... وَمُرَكَّبٌ : لِتَرَكُّبِهِ مِنْ كَلِمَتَيْنِ، الأُوْلَى : العِلْمُ، وَالثَّانِيَةُ : نَافِعٌ. وَمُفِيْدٌ : لِأَنَّهُ أَفَادَ الإِخْبَارَ بِنَفْعِ العِلْمِ. وَبِالوَضْعِ العَرَبِيِّ : لِأَنَّهُ مِنْ كَلَامِ العَرَبِ.
نَحْوُ قَوْلِكَ: العِلْمُ نَافِعٌ،
Contohnya perkataanmu :
العِلْمُ نَافِعٌ
*Ilmu itu bermanfaat*
Ini adalah contoh kalimat yang pertama yang diajukan oleh Syaikh Malik Bin Salim.
فَالعِلْمُ نَافِعٌ : كَلَامٌ عِنْدَ النُحَاةِ؛
Maka kalimat العِلْمُ نَافِعٌ "Ilmu itu bermanfaaat" merupakan kalam menurut ulama nahwu.
لِأَنَّهُ : لَفْظٌ : مُشْتَمِلٌ عَلَى بَعْضِ الحُرُوْفِ الهِجَائِيَّةِ،
Karena yang pertama dia adalah lafadz, yang terhimpun/terdiri dari sebagian huruf hijaiyyah.
وَهِيَ : الأَلِفُ، واللَّامُ، والعَيْنُ...
Dan itu adalah Alif, lam, dan 'ain. Dan alif , 'ain, dan nun.
وَ مُرَكَّبًا: : لِتَرَكُّبِهِ مِنْ كَلِمَتَيْنِ،
Yang kedua , kenapa العِلْمُ نَافِعٌ، disebut Kalam karena dia murokkab (tersusun). Karena dia tersusun dari dua kata.
® الأُوْلَى : Kata pertama : العِلْمُ
® وَالثَّانِيَةُ : نَافِعٌ. Kata kedua : نَافِعٌ
ُوَ مُفِيْدُ :لِأَنَّهُ أَفَادَ الإِخْبَارَ بِنَفْعِ العِلْمِ.
Dan ketiga kalimat >> العِلْمُ نَافِعٌ mufiid, berfaidah. Kenapa? Karena dia memberikan faidah (kabar) dengan bermanfaatnya ilmu.
Jadi العِلْمُ نَافِعٌ ini menjelaskan keterangan/ kabar bahwa *ilmu itu bermanfaaat*.
وَبِالوَضْعِ العَرَبِيِّ : لِأَنَّهُ مِنْ كَلَامِ العَرَبِ.
Ke-empat, karena dia berbahasa Arab.
Karena العِلْمُ نَافِعٌ merupakan bahasa Arab.
_______________________________________
نَحْوُ قَوْلِهِ تَعَالَ (وَ كَلَّمَ اللَّهُ مُوسَى تَكْلِيْمًا) وَ قَوْلِهِ النَّبِيِّ : إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِ النِّيَّاتِ
نَحْوُ قَوْلِكَ : العِلْمُ نَافِعٌ وَ نَحْوُ قَوْلِهِ تَعَالَ (وَ كَلَّمَ اللَّهُ مُوسَى تَكْلِيْمًا) (٣)
Dan contoh yang lain firman Allah subhānahu wa Ta'āla :
(وَ كَلَّمَ اللَّهُ مُوسَى تَكْلِيْمًا)
("Dan Allah benar-benar berbicara kepada Musa")(3)
وَ قَوْلِ النَّبِيِّ : إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِ النِّيَّاتِ. (٤)
Dan perkataan Nabi shollallaahu alaihi wasallam. (4)
_______________________________________
*Lihat catatan kaki* :
٣) النِسَاءُ مِنَ الْأَيَةِ ( ١٦٤)
Bisa dicek Surat An Nisa ayat 164
(٤) أَخْرَجَهُ الْبُخَارِيُّ وَ اللَّفْظُ لَهُ، وَمُسْلِمٌ عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ
Diriwayatkan oleh al Bukhari, dan lafadz tsb dari beliau, juga diriwayatkan oleh Imam Muslim dari sahabat Umar bin Khathab semoga Allah meridhainya.
_______________________________________
فَكُلٌّ مِنْ هَذِهِ الجُمَلِ كَلَامٌ نَحْوِيٌّ لِتَوَفُّرِ الشُّرُوْطِ المُتَقَدِّمَةِ فِيْهَا : وَهِيَ (اللَفْظُ، والتَّرْكِيْبُ، وَالْإِفَادَةُ، وَالوَضْعُ العَرَبِيُّ)
Maka setiap dari kalimat - kalimat ini yakni :
(العِلْمُ نَافِعٌ )
(وَ كَلَّمَ اللَّهُ مُوسَى تَكْلِيْمًا)
(إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِ النِّيَّاتِ )
Merupakan kalaam menurut ilmu nahwu. Karena telah memenuhi syarat yang ada padanya. Yaitu :
📙 lafazh (ucapan),
📙 tersusun,
📙 berfaedah, dan
📙 berbahasa Arab
Kita lihat : فَوَائِدُ وَ تَنْبِيْهَاتٌ :
*Faedah2 dan Perhatian Khusus*
١- النَّحْوُ : هُوَ قَوَاعِدُ يُعْرَفُ بِهَا أَحْوَالُ أَوَاخِرِ الكَلِمِ إِعْرَابًا وَ بِنَاءً
1. An Nahwu adalah kaidah yang dengannya dikenal keadaan akhir suatu kata baik secara sisi i'rab dan secara mabniy.
Baik yang berubah akhirnya ataupun yang tidak berubah akhirnya.
٢- النَّحْوُ صَاحِبُهُ يُسَمَّى نَحْوِيًّا بِسُكُوْنِ الحَاءِ وَفَتْحِهَا مِنْ لَحْنِ العَوَّامِ
2. Orang yang ahli dalam ilmu nahwu disebut nahwiy, dengan mensukunkan huruf ح dan dengan membaca ح-nya fathah ini merupakan kesalahan orang-orang awam.
Jadi yang *benar* itu nahwiy, *bukan* nahawiy. Beliau menjelaskan kesalahan sebagian orang yang mengatakan ahli nahwu itu nahawiy, yang benar nahwiy.
٣- خَرَجَ بِقَوْلِ المُصَنِّفِ (اللَفْظُ) الإِشَارَةُ وَالكِتَابَةُ وَنَحْوُهُمَا، فَلَا تُسَمَّى كَلَامًا.
3. Keluar dari perkataan Al-Mushonnif (اللَفْظُ) petunjuk dan tulisan.
[ Secara teori memang tulisan di buku atau isyarat bukanlah kalam karena dia bukan lafadz , tetapi insya Allah yang kita pahami tentu yang namamya tulisan adalah bahasa lisan yang dituliskan sehingga apa yang tertulis di kitab pun termasuk Kalam.]
خَرَجَ بِقَوْلِ المُصَنِّفِ (اللَفْظُ) الإِشَارَةُ وَالكِتَابَةُ وَنَحْوُهُمَا،فَلَا تُسَمَّى كَلَامًا.
Maka keluar dari perkataan pengarang (اللَفْظُ) lafadz yaitu isyarah. Al isyaroh itu petunjuk seperti rambu-rambu lalu lintas. وَالكِتَابَةُ وَنَحْوُهُمَا , dan tulisan dan keduanya. Maka tidaklah dinamai kalimat.
وَخَرَجَ بِقَوْلِهِ (المُرَكَّبُ): المُفْرَدُ نَحْوَ: زَيْد.ٌ
Dan keluar dari maksud perkataan pengarang (المُرَكَّبُ) tersusun; almufrodu (sesuatu yang tunggal/tidak tersusun), misalnya Zaid.
"وَخَرَجَ بِقَوْلِهِ (المُفِيْدُ) المُرَكَّبُ غَيْرُ المُفِيْدِ نَحْوَ: عَبْدُاللهِ وَإِنْ قَامَ زَيْدٌ.
Telah keluar dari perkataan AlMushonnif , (المُفِيْدُ) berfaidah : yang tersusun namun tidak memberi faedah, misanya Abdullah.
[ Kita lihat Abdullah tersusun dari dua , abdun dan lafdzul jalaalah Allah, tapi ini bukanlah kalimat karena tidak memberikan faidah ]
وَإِنْ قَامَ زَيْدٌ.
Begitupun contoh " َإِنْ قَامَ زَيْدٌ" ( jika Zaid telah berdiri) maka ini bukanlah Kalam. Karena tidak memberikan faidah.
[ Artinya kalau kita mengatakan إِنْ قَامَ زَيْد"jika Zaid berdiri" pasti orang akan bertanya , kenapa jika Zaid berdiri? Kalau diteruskan baru dipahami maknanya. Makanya ini disebut المُرَكَّبُ غَيْرُ المُفِيْدِ "tersusun tapi tidak berfaidah". ]
وَخَرَجَ بِقَوْلِهِ (بِالْوَضْعِ) كَلَامُ غَيْرِ العَرَبِ كَالْعَجَمِ وَنَحْوِهِمْ.
Dan keluar dari perkataan AlMushonnif, (بِالْوَضْعِ) "dengan bahasa Arab" perkataan yang bukan bahasa Arab seperti Ajami (istilah yang digunakan oleh orang Arab untuk orang-orang non Arab, sederhananya Ajam adalah non Arab) dan yang semisal dengan mereka.
Thayib barangkali untuk audio yang pertama cukup sampai disini insya Allah akan dijelaskan di audio selanjutnya. Semoga bermanfaat.
_____________________ SELESAI ________________________
✒ Tim Transkrip BINAR
ijin share ya umm.....jazaakillaahu khoiron.....wa zaadakillaahu hirson fit ta`aalumil lugotal arabiyyata
BalasHapus