Senin, 06 Maret 2017

Dars 18 : Al mu'rabat bil harakat

*Revisi*

📝 Transkrip Materi BINAR Pekan 8
🎧 Pengisi Materi :: Ustadz Abu Razin
📚 Dars 18  :: Al Mu'rabat Bilharakat – Fiil Mudhoori' yang tidak bersambung di akhirnya sesuatu
⌛ Durasi audio ::  9.20 menit


-----------------------------------------------------------------------------------


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله, و على اله وصحبه ومن والاه، أما بعد.




Alhamdulillaah kita lanjutkan kembali pelajaran kita dalam kitab al-Mumti' fii Syarhil Ajurrumiyyah dan kita masih di pembahasan AlMu'roobatu bil harokaat yang ke-empat , yaitu _fiil mudhoori'_


Thayyib kita buka buku halaman 43,

رابعًا : الفعلُ الْمُضَارِعُ

Yang ke-empat , yang mu'rob dengan harokat adalah fiil mudhoori', yang berubah-ubah harokat nya adalah fiil mudhoori'.

Tentu yang dimaksud disini adalah :

الْفِعْلُ الْمُضَارِعُ  الذي  لَمْ يَتَّصِلْ بِآخِرِهِ شَيْءٌ.

Fiil mudhoori' yang pada akhirnya tidak bersambung di akhirnya dengan sesuatu apapun.

يُعْرَبُ الْفِعْلُ الْمُضَارِعُ بِالْحَرَكَاتِ إِذَا لَمْ يَتَّصِلْ بِآخِرِهِ شَيْءٌ.

Fiil mudhoori' itu di murabkan dengan harokat apabila tidak bersambung di akhirnya dengan sesuatu apapun.


📓 فَيُرْفَعُ بِالضَّمَّةِ إِذَا لَمْ يَدْخُلْ عَلَيْهِ نَاصِبٌ أَوْ جَازِمٌ، نَحْوُ قَوْلِهِ تَعَالَى:  ﴿يَغْفِر اللهُ لَكُمْ ﴾ (١).

Fiil mudhoori' itu dirofa'kan dengan dhommah apabila tidak kemasukan amil nashob, tidak pula amil jazm.

Contohnya : firman Allah subhānahu wa Ta'āla
=> ﴿يَغْفِرُ اللهُ لَكُمْ ﴾ (١).

Disini يَغْفِرُ tidak diawali oleh huruf nashob atau amil nashob. Tidak pula diawali amil jazm. Makanya dia kembali ke hukum asalnya.

👉 Hukum asal fiil mudhoori' marfu'.

Jadi sederhana sekali pokoknya kalau tidak ada amil nashob dan amil jazm maka dia marfu'.

يَغْفِر اللهُ لَكُمْ  (١).
Ini dalam surat Yusuf ayat 92.


I'robnya :

🔍 يَغْفِرُ: فِعْلٌ مُضَارِعٌ مَرْفُوْعٌ وَعَلاَمَةُ رَفْعِهِ الضَّمَّةُ الظَّاهِرَةُ عَلَى آخِرِهِ،

🔍 اللهُ: لَفْظُ الْجَلاَلَةِ: فَاعِلٌ مَرْفُوْعٌ وَعَلاَمَةُ رَفْعِهِ الضَّمَّةُ،

🔍  لَكُمْ: اللاَّمُ: حَرْفُ جَرٍّ، وَالْكَافُ: ضَمِيْرٌ مُتَّصِلٌ مَبْنِيٌّ عَلَى الضَّمِّ فِيْ مَحَلِّ جَرٍّ بِحَرْفِ الْجَرِّ.

Ini kurang mim.
🔍 والمِيْمُ علامة الجَمْعِ

Ini mungkin beliau lupa menambahkan والمِيْمُ علامة الجَمْعِ .




Thayyib,

📓  وَيُنْصَبُ بِالْفَتْحَةِ إِذَا دَخَلَ عَلَيْهِ نَاصِبٌ، نَحْوُ قَوْلِهِ تَعَالَى:
👈 لَنْ يَغْفِرَ اللهُ لَهُمْ  (٢).

Dan dinashobkan dengan fathah apabila kemasukan amil nashob.

Contohnya firman Allah subhānahu wa Ta'āla :

√ لَنْ يَغْفِرَ اللهُ لَهُمْ ﴾ (٢).

Asalnya ~> يَغْفِرُ , didahului Lan, Lan ini huruf nashob maka menjadi fathah.
√ لَنْ يَغْفِرَ

Kita lihat i'robnya :
Ini dalam surat Al Munaafiqun ayat 6 ,irobnya :

🔍 لَنْ يَغْفِرَ
لَنْ: حَرْفُ نَصْبٍ، يَغْفِرَ: فِعْلٌ مُضَارِعٌ مَنْصُوْبٌ بِلَنْ وَعَلاَمَةُ نَصْبِهِ الْفَتْحَةُ،

🔍  اللهُ: لَفْظُ الْجَلاَلَةِ: فَاعِلٌ مَرْفُوْعٌ وَعَلاَمَةُ رَفْعِهِ الضَّمَّةُ،

🔍  لَهُمْ: اللاَّمُ: حَرْفٌ جَرٍّ، وَالْهَاءُ: ضَمِيْرٌ مُتَّصِلٌ مَبْنِيٌّ عَلَى الضَّمِّ فِيْ مَحَلِّ جَرٍّ بِحَرْفِ الْجَرِّ.

🔍 والمِيْمُ علامة الجَمْعِ



📓  وَيُجْزَمُ بِالسُّكُوْنِ إِذَا دَخَلَ عَلَيْهِ جَازِمٌ نَحْوُ قَوْلِهِ تَعَالَى:
 👈 وَإِنْ تَغْفِرْ لَهُمْ  (٣).

Dan dijazmkan dengan sukun apabila kemasukan amil jazm , contohnya firman Allah subhānahu wa Ta'āla :

√ وَإِنْ تَغْفِرْ لَهُمْ  (٣).

"Dan jika Engkau ampuni mereka."

Disini إنْ termasuk 'amil jazm dengan catatan dia sebagai إنْ syarthiyyah. Fiil jawab syarat.

Jadi إِن termasuk menjazmkan dua fiil :

👈 إنْ وَ , لَمَّا,و أَلَمْ, و أَلَمَّا, و مَا , و مَنْ,و مَهْمَا, و إِذْمَا,و أَيُّ, و مَتَى,و أَيَّانَ,و أَيْنَ,و أَنَّى,و حَيْثُمَا, و كَيْفَمَا,

Ini semua menjazmkan dua fiil.

Kita lihat disini di surat Al-Maidah ayat 118:

👈 وَإِنْ تَغْفِرْ لَهُمْ  (٣).

Irobnya :
Cara bacanya  begini ↓

وَإِنْ: الوَاوُ: حَسَبُ مَا قَبْلَهَا،

Cara irob wawu disini tergantung apa yang sebelumnya karena disini ayatnya kan :

√ وَإِنْ تَغْفِرْ لَهُمْ

Karena ayatnya sepotong seperti ini maka kita enggak tahu wawu ini wawu apa. Wawu athof kah? Wawu isti'nafkah? Karena hanya potongan saja.

Jadi memang pada keadaan dimana kita mendapati wawu dalam kutipan dan kutipannya tidak utuh , seperti dalam kalimat ini :

√ وَإِنْ تَغْفِرْ لَهُمْ

Kita enggak tahu kalimat sebelumnya seperti apa maka kita tidak bisa menetapkan disini sebagai wawu athof atau apakah sebagai wawu isti'naf.

Makanya dikatakan :

🔍 الوَاوُ: حَسَبُ مَا قَبْلَهَا،

🔍 إِنْ: حَرْفُ شَرْطٍ وَجَزْمٍ،

In huruf syarat dan Huruf jazm.

🔍 تَغْفِرْ: فِعْلٌ مُضَارِعٌ فِعْلُ الشَّرْطِ مَجْزُوْمٌ بِإِنْ وَعَلاَمَةُ جَزْمِهِ السُّكُوْنُ

Dan تَغْفِرْ ini fiil mudhoori' dan juga fiil syarat dengan In , dan tanda jazmnya adalah sukun.

🔍 وَالْفَاعِلُ ضَمِيْرٌ مُسْتَتِرٌ وُجُوْبًا تَقْدِرُهُ أَنْتَ،

Dan failnya adalah dhomir yang tersembunyi secara wajib, taqdirnya adalah anta.

🔍 لَهُمْ: اللاَّمُ: حَرْفٌ جَرٍّ، وَالْهَاءُ: ضَمِيْرٌ مُتَّصِلٌ مَبْنِيٌّ عَلَى الضَّمِّ فِيْ مَحَلِّ جَرٍّ بِحَرْفِ الْجَرِّ.

🔍 والمِيْمُ علامة الجَمْعِ


______________________

Kita kembali ke matannya

 وَخَرَجَ عَنْ ذَلِكَ الْمُضَارِعُ الْمُعْتَلُّ الْآخِرِ الْمَجْزُوْمُ؛ فَإِنَّهُ يُجْزَمُ بِحَذْفِ حَرْفِ الْعِلَّةِ - الْأَلِفِ أَوِ الْوَاوِ أَوِ الْيَاءِ .

👈  نَحْوُ: لَمْ يَسْعَ(٤)، وَلَمْ يَدْعُ، وَلَمْ يَمْشِ.


Keluar dari fiil mudhoori' dari maksud disini.

Kita sedang berbicara tentang fiil mudhoori' yang tidak bersambung dengan akhiran sesuatu , yang dimaksudkan oleh Al-Mushonnif keluar dari pembahasan ini adalah fiil mudhoori'yang mu'tal akhirnya ketika dijazmkan.

👈 فَإِنَّهُ يُجْزَمُ بِحَذْفِ حَرْفِ الْعِلَّةِ -

Maka dia dijazmkan dengan membuang huruf illatnya.

Yakni : alif ا،wawu و، atau ya'ي .

Contohnya :
👈  لَمْ يَسْعَ(٤)،

Asalnya ~> يَسْعَى , panjang ada alif maqshuroh-nya jadi ~> لَمْ يَسْعَ

Kemudian : ولمْ يَدْعُ asalnya ~> يَدْعُو  menjadi :

👈  لَمْ يَدْعُ

> لَمْ يَسْعَ : tidak berusaha
> لَمْ يَدْعُ  : tidak berdoa

> وَلَمْ يَمْشِ :

Asalnya =» يَمْشِيْ ada ya'-nya ketika ada lam menjadi :
> لَمْ يَمْشِ :

--------------------------

Kita lihat catatan kakinya :
 لَمْ يَسْعَ cara mengirob nya

🔍 (٤) لَمْ يَسْعَ: لَمْ: حَرْفُ جَزْمٍ،

🔍 يَسْعَ: فِعْلٌ مُضَارِعٌ مَجْزُوْمٌ بِـ (لَمْ) وَعَلاَمَةُ جَزْمِهِ حَذْفُ حَرْفِ الْعِلَّةِ وَهُوَ الْأَلِفُ، وَالْفَتْحَةُ دَلِيْلٌ عَلَيْهَا.

Dan لَمْ يَسْعَ  mengirobnya ini :
🔍 Lam harfu jazm ,

🔍 Yas'a يَسْعَ fiil mudhoori' yang dijazmkan dengan lam dan tanda jazmnya membuang huruf illat yaitu alif dan fathah pada 'ain ع itu petunjuknya.

Ini membuktikan bahwa  لَمْ يَسْع ini ada yang dibuang.

Ini yang dikasih contoh cuma satu saja  i'robnya, adapun :

لَمْ يَدْعُ ، لَمْ يَرْمِ sama.

Tinggal dibilang kalau :

 لَمْ يَدْعُ حَذْفُ حَرْفِ الْعِلَّةِ وَهُوَ الوَاوُ

Kalau :

لَمْ يَمْشِ : وَهُوَ اليَاءُ

Thoyib
_____________________________


 وَخَرَجَ عَنْ ذَلِكَ الْمُضَارِعُ إِذَا اتَّصَلَ بِهِ أَلِفُ الْاثْنَيْنِ أَوْ وَاوُ الْجَمَاعَةِ أَوْ يَاءُ الْمُخَاطَبَةِ؛ فَإِنَّهُ يُعْرَبُ بِالْحُرُوْفِ، كَمَا سَيَأْتِيْ بَيَانُهُ، إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى.

Keluar dari pembahasan ini yaitu fiil mudhari yang bersambung dengan alif mutsanna atau wawu jamak, atau ya' mukhotobah.

Yakni Af'alul khomsah :
يَفْعَلَانِ
تَفْعَلَانِ
يَفْعَلُونَ
تَفْعَلُونَ
تَفْعَلِينَ

Kelima fiil ini yang mu'robnya bukan dengan harokat.

فَإِنَّهُ يُعْرَبُ بِالْحُرُوْفِ،

Karena Af'alul khomsah mu'robnya dengan huruf.

 كَمَا سَيَأْتِيْ بَيَانُهُ، إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى.

Sebagaimana nanti akan dijelaskan insya Allahu Ta'āla.

_____________________________


 وَخَرَجَ عَنْ ذَلِكَ الْمُضَارِعُ إِذَا اتَّصَلَتْ بِهِ نُوْنُ التَّوْكِيْدِ أَوْ نُوْنُ الْإِنَاثِ؛ فَإِنَّهُ يُبْنَى كَمَا سَيَأْتِيْ بَيَانُهُ - إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى - فِيْ بَابِ الْأَفْعَالِ.

Begitu pula keluar dari pembahasan ini fiil mudhoori' yang bersambung dengan nun taukid, atau nun muannats.

Maka sesungguhnya ia yubna.

Jadi fiil mudhoori'yang diakhiri oleh nun taukid dan nun muannats seperti : *hunna dan antunna*.

👈 يَضْرِبْنَ & تَضْرِبْنَ

Ini tidak mu'rob dengan harokat , tidak berubah harokatnya itu adalah mabniy.

Begitu pula fiil yang diakhiri nun taukid :

👈 يَضْرِبُ  menjadi يَضْرِبَنَّ

Ini juga mabniy.

Jadi setiap fiil yang diakhiri nun taukid  atau nun muannats maka dihukumi mabniy.

Thoyib


Barangkali cukup sampai disini.

وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
سبحانك اللهم وبحمدك، أشهد أن لا إله إلا أنت، أستغفرك وأتوب إليك
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته


➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Tidak ada komentar:

Posting Komentar