Foot note 2

_LANJUTAN 2_

👣📑
Disini ada footnote nya, catatan kakinya

فَاءُ السَّبَبِيَّةِ:  أَيْ الفَاءُ المُفِيْدَةُ لِلسَّبَبِيَّةِ

🕯 No 3. Yang dimaksud dengan ف sababiyah adalah ف yang berfaidah sebagai sababiyah, menjelaskan sebab

 وَهِيَ إِفَادَةُ أَنَّ مَا قَبْلَهَا سَبَبٌ لَمَّا بَعْدَهَا

Dan dia itu berfaidah untuk menjelaskan apa yang sebelumnya merupakan sebab-sebab bagi apa yang ada setelahnya.

Contohnya :
مثل : أَمَّا الْوَاقِعَةُ فِي جَوَابِ نَفْيٍ:  فَنَحْوُ قَوْلِهِ تَعَالَى: { لَا يُقْضَى عَلَيْهِمْ فَيَمُوْتُوا} (٥)

 { لَا يُقْضَى عَلَيْهِمْ فَيَمُوْتُوا}
Mereka tidak dibinasakan, sampai mereka mati.
Ini dalam surat al-Fathir ayat 36

Ini contoh penjelasan ف sababiyah

🕯Ini ada footnote tentang tholab

(٤) الطَّلَبُ يَكُوْنُ بِالأَمْرِ وَالدُّعَاءِ،وَ النَّهْيِ وَالإِسْتِفْهَامِ ،وَالعَرَضِ، وَالتَّحْضِيْضِ ,وَالتَّمَنِّيِ , وَالتَّرَجِّيِ.

(4) permintaan itu bisa dengan perintah, bisa dengan permohonan, larangan, pertanyaan, عَرَضِ ini adalah permintaan dengan lemah lembut.

 Misalkan kalo kita mengatakan pada seseorang yang kita hormati, tentu kita akan mengatakannya dengan sangat sopan. Misalnya

ألَا تَجْلِسُ مَعِيْ حَتَّى تَتَحَدَّث
"Tidakkah kamu mau duduk-duduk bersama saya, sehingga kita bisa ngobrol-ngobrol (bercakap-cakap). "

🍀 Nah ini.... Disebut sebagai عَرَض
Permintaan yang sifatnya dengan sangat sopan

Selanjutnya وَالتَّحْضِيْضِ, kalo عَرَض itu dengan lembut,
🍀 kalo تَحْضِيض ini dengan anjuran, dengan sedikit memerintah. Ini bedanya عَرَض sama تَحْضِيض

🍀 Selanjutnya وَالتَّمَنِّيِ ,تَمَنِّي ini artinya berandai-andai, mengharapkan sesuatu, yang kejadiannya itu mendekati mustahil.

♻ Adapun تَرَجِّيِ ini mengharapkan sesuatu yang mungkin terjadi.
Jadi ini definisi dari pada طَلَبْ.
Kita ulang saja, biar lengkap.
________________________

وَ الثَّامِنُ:  فَاءُ السَّبَبِيَّةِ
8⃣. Yang ke 8 ف sababiyah.

الْوَاقِعَةُ فِي جَوَابِ نَفْيٍ أَوْ طَلَبٍ
Yang terdapat pada menjawab nafiy, نَفْيٍ penafiyan  أَوْ طَلَبٍ atau permintaan.

أَمَّا الْوَاقِعَةُ فِي جَوَابِ نَفْيٍ
📌Adapun yang terdapat pada jawab nafiy, Contohnya adalah firman Allah Subhanallaah wata'ala
{ لَا يُقْضَى عَلَيْهِمْ فَيَمُوْتُوا}
"Allah tidak membinasakan mereka, maka mereka mati."

وأَمَّا الْوَاقِعَةُ فِي جَوَابِ طَلَبٍ
📌Adapun yang terjadi pada menjawab permintaan, contohnya adalah

فَنَحْوُ : تَعَلَّمِ الْعِلْمَ فَيَنْفَعَكَ
"pelajarilah ilmu!" _kenapa kalo kita mempelajari ilmu?_
"maka ilmu itu akan memberikan kamu manfa'at."

💡Jadi ini yang dimaskud dengan ف  sababiyah,  adalah kalimat sebelumnya menjadi alasan bagi kalimat setelahnya.

Contohnya تَعَلَّمِ الْعِلْمَ "pelajarilah ilmu."
Kenapa kalo kita mempelajari ilmu?
kalo kita mempelajari ilmu فَيَنْفَعَكَ, "maka ia akan memberikan manfaat kepadamu." Jadi ini penjelasan dari ف sababiyah.

وَالتَّاسِعَ : وَاوُ الْمَعِّيَّةِ (٦)
9⃣. Yang ke 9 adalah wawu ma'iyah. Kita lihat disini penjelasannya.

Apa itu wawu ma'iyah?

أيْ الوَاوُ المُفِيْدَةُ لِلْمَعِيَّةِ وَهِيَ المُصَاحَبَةُ،
🔮 Wawu yang berfaidah untuk ma'iyah (kebersamaan)

 فَتُفِيْدُ أَنَّ مَاقَبْلَهَا مُصَاحِبٌ لِمَا بَعْدَهَا
Maka wawu ma'iyah ini memberikan faidah, bahwa apa yang ada setelah nya itu "membersamai-i" apa yang ada setelahnya.

Kita kembali lagi.

وَالتَّاسِعُ : وَاوُالمَعِيَّةِ (٦) : الوَاقِعَةُ فِي جَوَابِ  نَفْيٍ أَوْ طَلَبٍ.
Wawu ma'iyah yang terdapat pada menjawab nafi' atau tholab, permintaan.

فَالنَّفْيُ كَقَولِكَ: لَا نَنْهَى عَنْ خُلُقٍ وَنَأْتِيَ مِثلَهُ.
"Jangan kita melarang dari sebuah perbuatan,"
(kita tidak boleh melarang dari sebuah perbuatan), وَنَأْتِيَ مِثلَهُ
 "disaat yang sama kita malah melakukannya."
Ini maksudnya.

💡Jadi wawu ma'iyah itu seperti ini. Kalimat yang ada setelahnya itu membersama-i kalimat yang sebelumnya.

لَا نَنْهَى عَنْ خُلُقٍ
🍀Jadi, "jangan kita melarang sebuah perbuatan'

وَنَأْتِيَ مِثلَهُ.
"Sedangkan disaat yang sama kita malah ngasih contohnya.' Ini gak boleh.
- Ini contoh wawu ma'iyah dalam kalimat nafi'.

Adapun contoh penggunaan wawu ma'iyah dalam kalimat yang sifatnya tholab atau permintaan,

نَحوُ قَولِكَ : زُرْنِي وَأُكْرِمَكَ.
🍀"Kunjungilah aku,"
kenapa? وَأُكْرِمَكَ dan kalo kamu mengunjungi aku, "saya memuliakan kamu."
- Jadi ini contoh wawu ma'iyah dalam kalimat tholab, permintaan.
Thoyyib.

🔟. Yang ke 10, ini yang terakhir أَوْ

والعَاشِرُ : (أَوْ) الَّتِى بِمَعْنَى (إلَّا) أَوْ (إلَى)
Huruf nashab yang ke 10 أَوْ yang artinya kecuali atau "ke"

نَحْوُ : اِضْرِبِ المُذْنِبَ أَوْ يَتُوْبَ أَيْ  إلَّا أَنْ يَتُوْبَ ، أَوْ إلَى أَنْ يَتُوْبَ

jadi ini ماشاء الله contohnya
اِضْرِبِ المُذْنِبَ أَوْ يَتُوْب
"Pukullah orang yang melakukan dosa, atau dia bertaubat."

Maksud أَوْ disini adalah إلَّا أَنْ يَتُوْب  kecuali dia bertaubat. Jadi kita boleh memukul seorang pendosa, kecuali dia bertaubat.
Atau maknanya إلَى أَنْ يَتُوْبَ kita pukulin si pendosa itu, sampai dia bertaubat.

Jadi أَوْ disini yang bermakna إلَّا atau إلَى.

💡Kalo bermakna إلَّا
اِضْرِبِ المُذْنِبَ إلَّا أَنْ يَتُوْبَ ،
Artinya kita pukuli, *KECUALI* dia bertaubat.

💡Kalo bermakna إلَى (sampai) maknanya,
اِضْرِبِ المُذْنِبَ أَوْ إلَى أَنْ يَتُوْبَ
Pukullah seorang pendosa, *SAMPAI* dia bertaubat.

Jadi ini huruf nashab yang ke 10.


هَذَا وَقَدْ ذَهَبَ ابْنُ آجُرُّوْمَ تَبَعًا لِلْكُوْفِيِّيْنَ، إلَى أَنَّ هَذِهِ العَشَرَةَ جَمِيْعَهَا نَاصِبٌ لِلْمُضَارِعِ.
Jadi huruf nashab yang 10 ini,
🍁 Ibnu Ajurrum ini mengatakan huruf nashab ada 10, karena dia mengikuti pendapat ulama kuffah, yang mengatakan bahwasannya ke 10 huruf ini  seluruhnya adalah penashab fiil mudhari.

وَذَهَبَ البَصَرِيُّوْنَ وَجَمَاعَةٌ مِنَ المُحَقِّقِيْنَ (٧)، إلَى أَنَّ النَّاصِبَ لِلْمُضَارِعِ هِيَ الأَرْبَعَةُ الأُوْلَى مِنْهَا فَقَطْ وَهِي َ: أَنْ، وَلَنْ، وَإِذَنْ ، وَكَيْ.

وَأَمَّا البَقِيَّةُ فَيَكُوْنُ النَّصْبُ بَعْدَهَا بِأَنْ مُقَدَّرَةً جَوَازًا أَوْ  وُجُوْبًا . جَوَازًا بَعْدَ لَامِ التَّعْلِيْلِ (٨) وَوُجُوْبًا بَعْدَ البَاقِي

Kata pengarang kitab al-Mumti, jadi kalo ibnu Ajurrum itu mengatakan bahwa huruf nashab itu ada 10.  an, lan, idzan, kay sampai aw.

🍁 Tapi disini pengarang kitab al-mumti menjelaskan kalo ulama Bashrah dan sekelompok dari muhaqqiqin (muhaqqiqin ini adalah orang-orang yang meneliti yang mentakhkik) apakah benar bahwa huruf nashab ini ada 10? .

_______________________
_bersambung_