Senin, 06 Maret 2017

Dars 29: Marfuat Al Asma

๐Ÿ“ Transkrip Materi BINAR Pekan 13
๐ŸŽง Pengisi Materi :: Ustadz Abu Razin
๐Ÿ“š Dars 29 :: Bab Marfuat Al Asmaa
โŒ›  Durasi audio ::  11.48 menit
-----------------------------------------------------------------

ุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ูŠูƒู… ูˆุฑุญู…ุฉ ุงู„ู„ู‡ ูˆุจุฑูƒุงุชู‡
ุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ูˆุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ู‰ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡  ูˆุนู„ู‰ ุงู„ู‡ ูˆ ุตุญุจู‡  ูˆู…ู† ูˆุงู„ุงู‡, ุฃู…ุง ุจุนุฏ.

Alhamdulillah kita masih melanjutkan pembahasan dari Kitab Al Mumtiโ€™ Fii Syarhil Ajurrumiyyah, dan Alhamdulillah kita sudah sampai ke pembahasan ุจูŽุงุจู ู…ูŽุฑู’ูููˆู’ุนูŽุงุชู ุงู„ุฃูŽุณู’ู…ูŽุงุกู bab tentang isim-isim yang dirofaโ€™kan.

ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู…ูุตูŽู†ู‘ููู ุฑุญู…ู‡ ุงู„ู„ู‡ ูˆุชุนุงู„ู‰:
Berkata pengarang kitab Al Ajurrumiyyah yaitu Ibnu Ajurum Ash-Shanhaji

ุจูŽุงุจู ู…ูŽุฑู’ูููˆู’ุนูŽุงุชู ุงู„ุฃูŽุณู’ู…ูŽุงุกู :
*Bab tentang isim-isim yang dirofaโ€™kan.*

ุงู„ู…ูŽุฑู’ูููˆู’ุนูŽุงุชู ุณูŽุจู’ุนูŽุฉูŒ
isim yang dirofaโ€™kan itu ada 7.
Maksud dari ุงู„ู…ูŽุฑู’ูููˆู’ุนูŽุงุชู adalah, yang dirofaโ€™kan disini maksudnya adalah kedudukan isim dalam kalimat bahasa arab yang wajib rofaโ€™ itu ada 7. Jadi, kedudukan kata dalam kalimat bahasa arab yang wajib rofaโ€™ itu ada 7. Sebagaimana yang sering kita pelajari, kalau kita belajar jumlah fiโ€™liyyah misalkan. Disitu ada fiil ada fail. Dimana fail harus marfuโ€™. Maka fail termasuk yang marfuโ€™at, dari yang 7 itu. Kemudian ketika kita belajar mubtada dan khobar. Kita tahu bahwasannya mubtada dan khobar ini harus marfuโ€™.
Berarti fail kemudian mubtada, yang ketiga khobar. Dia termasuk dari 7 kedudukan kata dalam bahasa arab yang wajib marfuโ€™.
Jadi Alhamdulillah dalam bab ini kita akan pelajari apa saja kedudukan kata dalam kalimat yang wajib marfuโ€™.

Thoyyib
Kita baca lagiโ€ฆ
 ุงู„ู…ูŽุฑู’ูููˆู’ุนูŽุงุชู ุณูŽุจู’ุนูŽุฉูŒ
yang dirofaโ€™kan itu ada 7.
ูˆูŽ ู‡ููŠูŽ : ุงู„ููŽุงุนูู„ูุŒ
1โƒฃ yang pertama : *Fail*
Ini jelas.
Contohnya
 ุฌูŽุงุกูŽ ุฒูŽูŠู’ุฏูŒ
Kenapa ุฒูŽูŠู’ุฏูŒ disini kita baca marfuโ€™? Karena dia fail dan kaidahnya fail itu harus marfuโ€™, makanya bacanya
 ุฌูŽุงุกูŽ ุฒูŽูŠู’ุฏูŒ
bukan
 ุฌูŽุงุกูŽ ุฒูŽูŠู’ุฏู‹
atau
 ุฌูŽุงุกูŽ ุฒูŽูŠู’ุฏู.


2โƒฃ Kemudian yang kedua
 ูˆูŽ ุงู„ู…ูŽูู’ุนููˆู’ู„ู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ู„ูŽู…ู’ ูŠูุณูŽู…ู‘ูŽ ููŽุงุนูู„ูู‡ูุŒ
yang kedua kedudukan kata yang wajib marfuโ€™ adalah *mafโ€™ul yang tidak disebut failnya*. Ini adalah istilah lain dari *naibul fail*.
Apa itu naibul fail? Naibul fail adalah pengganti fail dan ini kita temukan pada fiil yang majhul pada fiil binaa majhul dimana kalau kita bahas fiil binaa maโ€™lum, maka kita mencari mana failnya, mana pelakunya. tapi kalau kita membahas fiil binaa majhul yang kita cari bukan failnya tapi naibul fail, pengganti failnya. Jadi yang kedua kedudukan kata dalam bahasa arab yang harus marfuโ€™ adalah naibul fail.
Contohnya misalkan
 ุถูุฑูุจูŽ ุฒูŽูŠู’ุฏูŒ โœ…
Zaid telah dipukul.
Kenapa
 ุถูุฑูุจูŽ ุฒูŽูŠู’ุฏูŒ
enggak
 ุถูุฑูุจูŽ ุฒูŽูŠู’ุฏู‹ุง โŒ
enggak
 ุถูุฑูุจูŽ ุฒูŽูŠู’ุฏู. โŒ
Karena kaidahnya bahwa naibul fail itu marfuโ€™, seperti itu.
Jadi cara memahami bab ini adalah seperti itu.

Kemudian selanjutnya
3โƒฃ dan 4โƒฃ
 ูˆูŽุงู„ู…ูุจู’ุชูŽุฏูŽุฃู ูˆูŽ ุฎูŽุจูŽุฑูู‡ูุŒ
dan *mubtada beserta khobarnya*. Nah ini kita hitung satu-satu.

Jadi :
yang Pertama fail
Kedua naibul fail
Ketiga mubtada
Keempat khobar mubtada

Jadi kedudukan kata dalam bahasa arab yang wajib marfuโ€™ selain fail, kemudian naibul fail, yang ketiga adalah mubtada, yang keempat adalah khobar.
Dan ini adalah maโ€™ruf. insyaAllah kita semua sudah paham bahwa mubtada dan khobar keduanya harus marfuโ€™.
Seperti misalkan
 ุฒูŽูŠู’ุฏูŒ ู…ูุฏูŽุฑู‘ูุณูŒ
kenapa
 ุฒูŽูŠู’ุฏูŒ โœ…
enggak
 ุฒูŽูŠู’ุฏู‹ุง โŒ
enggak
 ุฒูŽูŠู’ุฏู โŒ
begitupula kenapa
 ู…ูุฏูŽุฑู‘ูุณูŒ โœ…
enggak
 ู…ูุฏูŽุฑู‘ูุณู‹ุง โŒ
enggak
 ู…ูุฏูŽุฑู‘ูุณู โŒ
karena kaidahnya yang namanya mubtada dan khobar ini harus marfuโ€™.
Ini yang ketiga dan keempat.


5โƒฃ Kemudian yang *kelima*
ูˆูŽุงุณู’ู…ู ูƒูŽุงู†ูŽ ูˆูŽ ุฃูŽุฎูŽูˆูŽุงุชูู‡ูŽุง ุŒ
Yang kelima adalah *isim ูƒูŽุงู†ูŽ dan saudara-saudaranya.*
Apa yang dimaksud dengan isim ูƒูŽุงู†ูŽ? Ini kita sudah bahas di program ilmu nahwu untuk pemula. Kita tahu bahwasannya ูƒูŽุงู†ูŽ ini termasuk aamil nawasikh yaitu aamil perusak. Kenapa dinamakan nawasikh? karena dia merusak hukum mubtada dan khobar.
๐Ÿ•นMubtada dan khobar yang asalnya marfuโ€™ keduanya, ketika ada ูƒูŽุงู†ูŽ maka dia:
ุชูŽุฑููŽุนู ุงู„ุงุณู…ูŽ ูˆูŽุชูŽู†ุตูุจู ุงู„ุฎูŽุจูŽุฑูŽ
_merofaโ€™kan isim atau merofaโ€™kan mubtada dan menashobkan khobar._
Jadi yang marfuโ€™ itu adalah isimnya, Isimnya ูƒูŽุงู†ูŽ, adapun khobarnya dia manshub.
Makanya disini dibilangnya
 ูˆูŽุงุณู’ู…ู ูƒูŽุงู†ูŽ ูˆูŽ ุฃูŽุฎูŽูˆูŽุงุชูู‡ูŽุง
dan isimnya ูƒูŽุงู†ูŽ, bukan khobarnya ูƒูŽุงู†ูŽ. Karena khobarnya ูƒูŽุงู†ูŽ manshub. Yang harus marfuโ€™ adalah isimnya ูƒูŽุงู†ูŽ dan saudara-saudaranya. Maksudnya saudara-saudaranya ูƒูŽุงู†ูŽ, isim saudaranya ูƒูŽุงู†ูŽ seperti :
ุฃูŽู…ู’ุณูŽู‰, ุฃูŽุตู’ุจูŽุญูŽ, ุฃูŽุถู’ุญูŽู‰, ุถูŽู„ูŽู‘, ุจูŽุงุชูŽ, ุตูŽุงุฑูŽ, ู„ูŽูŠู’ุณูŽ,
dan sebagainya.

Contohnya misalkan
 ูƒูŽุงู†ูŽ ุนูุซู’ู…ูŽุงู†ู ู…ูุฏูŽุฑู‘ูุณู‹ุง
 kenapa
 ุนูุซู’ู…ูŽุงู†ู โœ…
 enggak
 ุนูุซู’ู…ูŽุงู†ูŽ โŒ
 karena Usman dalam kalimat
ูƒูŽุงู†ูŽ ุนูุซู’ู…ูŽุงู†ู ู…ูุฏูŽุฑู‘ูุณู‹ุง
ini isimnya ูƒูŽุงู†ูŽ, dan kaidahnya isimnya ูƒูŽุงู†ูŽ itu harus marfuโ€™.
Misalkan dari saudaranya ูƒูŽุงู†ูŽ, misalkan kita ambil contoh ุฃูŽุตู’ุจูŽุญูŽ, artinya memasuki waktu shubuh.
Kita katakan misalkan
ุฃูŽุตู’ุจูŽุญูŽ ุงู„ุจูŽุฑู’ุฏู ุดูŽุฏููŠุฏู‹ุง
di waktu shubuh, dingin itu terasa sangat dingin. Di waktu shubuh sangat dingin.
Nah kenapa
ุฃูŽุตู’ุจูŽุญูŽ ุงู„ุจูŽุฑู’ุฏู โœ…
enggak
ุฃูŽุตู’ุจูŽุญูŽ ุงู„ุจูŽุฑู’ุฏู‹ุง โŒ
karena
ุงู„ุจูŽุฑู’ุฏู
dalam kalimat
ุฃูŽุตู’ุจูŽุญูŽ ุงู„ุจูŽุฑู’ุฏู ุดูŽุฏููŠุฏู‹ุง
ini merupakan isimnya ุฃูŽุตู’ุจูŽุญูŽ dan kaidahnya, isimnya saudara ูƒูŽุงู†ูŽ itu seperti isim ูƒูŽุงู†ูŽ dimana dia harus marfuโ€™. Ini yang kelima.


6โƒฃ Kemudian *yang keenam*
ูˆูŽ ุฎูŽุจูŽุฑู ุฅูู†ู‘ูŽ ูˆูŽ ุฃูŽุฎูŽูˆูŽุงุชูู‡ูŽุงุŒ
*khobarnya ุฅูู†ู‘ูŽ dan saudara-saudaranya.*
Jadi ini ุฅูู†ู‘ูŽ kebalikannya atau lawannya dari ูƒูŽุงู†ูŽ.
Kalau ูƒูŽุงู†ูŽ yang marfuโ€™ itu isimnya. Kalau ุฅูู†ู‘ูŽ yang marfuโ€™ itu khobarnya. ๐Ÿ•นKarena kalau ูƒูŽุงู†ูŽ:
ุชูŽุฑููŽุนู ุงู„ุงุณู…ูŽ ูˆูŽุชูŽู†ุตูุจู ุงู„ุฎูŽุจูŽุฑูŽ
_merofaโ€™kan isim dan menashobkan khobar._

๐Ÿ•นAdapun ุฅูู†ู‘ูŽ lawannya
ุชูŽู†ุตูุจู ุงู„ุงุณู…ูŽ ูˆูŽุชูŽุฑููŽุนู ุงู„ุฎูŽุจูŽุฑูŽ
_menashobkan isim dan merofaโ€™kan khobar_
 sehingga yang marfuโ€™ adalah khobarnya.
Contohnya
 ุฅูู†ู‘ูŽ ุจูŽูƒู’ุฑู‹ุง ู…ูุฌู’ุชูŽู‡ูุฏูŒ
sesungguhnya Bakr itu bersungguh-sungguh,
maka kenapa dia dibacanya
 ู…ูุฌู’ุชูŽู‡ูุฏูŒ
karena
 ู…ูุฌู’ุชูŽู‡ูุฏูŒ
disini sebagai khobarnya ุฅูู†ู‘ูŽ.
Dimana khobarnya  ุฅูู†ู‘ูŽ , kaidahnya dia harus marfuโ€™. Begitupun dengan teman-temannya ุฅูู†ู‘ูŽ. Seperti
  ุฃูŽู†ูŽู‘, ู„ูŽูƒูู†ูŽู‘ , ู„ูŽูŠู’ุชูŽ, ู„ูŽุนูŽู„ูŽู‘
ini semua juga khobarnya marfuโ€™. Seperti itu.


7โƒฃ Kemudian *yang ketujuh*.
Kan tadi disebutkan bahwa kedudukan yang wajib marfuโ€™ dalam bahasa arab itu ada 7. Dan ini adalah yang ketujuh.

 ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽุงุจูุนู ู„ูู„ู’ู…ูŽุฑู’ูููˆู’ุนูุ›
dan *yang mengikuti bagi yang dirofaโ€™kan.*
Jadi ini ada istilah taabiโ€™. Dan Alhamdulillah kita sudah belajar program nahwu untuk pemula. _Taabiโ€™ atau jamaknya tawabbi_ merupakan kelompok kedudukan dalam bahasa arab yang iโ€™robnya ini tidak mutlak. Ya seperti kalau fail kan harus marfuโ€™. Mubtada harus marfuโ€™. Khobar harus marfuโ€™. Naibul fail harus marfuโ€™. Tapi kalau naat, athof, taukid, dan badal ini ga harus marfu. Tergantung kalau yang diikuti marfuโ€™, maka dia marfuโ€™. Kalau yang diikuti manshub, ya manshub. Kalau yang diikuti majrur ya majrur. Begitupun kalau majzum ya majzum. Jadi inilah kenapa naat, athof, taukid, dan badal disebut sebagai taabiโ€™ (pengikut).

ูˆูŽู‡ููˆูŽ ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนูŽุฉู ุฃูŽุดู’ูŠูŽุงุกูŽ
dan yang namanya taabiโ€™ itu tawaabi ada empat:
 1โƒฃ- ุงู„ู†ู‘ูŽุนู’ุชู
sifat
2โƒฃ- ูˆูŽุงู„ุนูŽุทู’ูู
athof kata sambung
3โƒฃ- ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽูˆู’ูƒููŠู’ุฏูุŒ
penguat kalimat
4โƒฃ- ูˆูŽุงู„ุจูŽุฏูŽู„ู
keterangan pengganti.

Jadi inilah 7 kedudukan dalam kalimat bahasa arab yang harus marfuโ€™. Kita ulangi:
โ˜„Yang pertama adalah fail
โ˜„ Yang kedua naibul fail
โ˜„Yang ketiga mubtada
โ˜„Yang keempat khobar
โ˜„Yang kelima isimnya ูƒูŽุงู†ูŽ dan saudaranya
โ˜„Yang keenam khobarnya ุฅูู†ู‘ูŽ dan saudaranya
โ˜„Yang ketujuh attawaabi

ุงู„ุดู‘ูŽุฑู’ุญู :
Penjelasan,
ini cukup ringkas karena
 ุจูŽุงุจู ู…ูŽุฑู’ูููˆู’ุนูŽุงุชู ุงู„ุฃูŽุณู’ู…ูŽุงุกู
ini sebagai muqoddimah saja. Setelahnya baru dijelaskan secara rinci, 7 ู…ูŽุฑู’ูููˆู’ุนูŽุงุชู ุงู„ุฃูŽุณู’ู…ูŽุงุกู ini.

ุงู„ู…ูŽุฑู’ูููˆู’ุนูŽุงุชู ู‡ููŠูŽ : ุงู„ููŽุงุนูู„ูุŒ ูˆูŽ ุงู„ู…ูŽูู’ุนููˆู’ู„ู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ู„ูŽู…ู’ ูŠูุณูŽู…ู‘ูŽ ููŽุงุนูู„ูู‡ูุŒ ูˆูŽุงู„ู…ูุจู’ุชูŽุฏูŽุฃู ูˆูŽ ุฎูŽุจูŽุฑูู‡ูุŒ ูˆูŽุงุณู’ู…ู ูƒูŽุงู†ูŽ ูˆูŽ ุฃูŽุฎูŽูˆูŽุงุชูู‡ูŽุงุŒ ูˆูŽ ุฎูŽุจูŽุฑู ุฅูู†ู‘ูŽ ูˆูŽ ุฃูŽุฎูŽูˆูŽุงุชูู‡ูŽุงุŒ ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽุงุจูุนู ู„ูู„ู’ู…ูŽุฑู’ูููˆู’ุนูุ›
Ini hanya mengulangi saja, kata pengarang kitab Al Mumti,
Penjelasannya, kedudukannya harus marfuโ€™ dalam kalimat bahasa arab itu adalah:
๐Ÿƒ1. fail,
๐Ÿƒ2. kedua ุงู„ู…ูŽูู’ุนููˆู’ู„ู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ู„ูŽู…ู’ ูŠูุณูŽู…ู‘ูŽ, yang disingkat sebagai naibul fail,
๐Ÿƒ3. yang ketiga mubtada,
๐Ÿƒ4. yang keempat khobar,
๐Ÿƒ5. yang kelima isimnya ูƒูŽุงู†ูŽ dan saudara-saudaranya,
๐Ÿƒ6. yang keenam khobarnya ุฅูู†ู‘ูŽ dan saudara-saudaranya,
๐Ÿƒ7. yang ketujuh attawaabiโ€™.

ููŽู…ูŽุชูŽู‰ ูˆูŽู‚ูŽุนูŽ ุงู„ุงูุณู’ู…ู ูููŠู’ ุฃูŽุญูŽุฏู ู‡ูŽุฐูู‡ู ุงู„ู…ูŽูˆูŽุงุถูุนู ููŽุญููƒู’ู…ูู‡ู ุงู„ุฑู‘ููู’ุนู ูˆูŽุณูŽุชูŽู…ูŽุฑู‘ู ุจููƒูŽ ู…ูููŽุตู‘ูŽู„ูŽุฉู‹ ุจูŽุงุจู‹ุง ุจูŽุงุจู‹ุง  ุจูุฅูุฐู’ู†ูุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰
Maka kapanpun ada isim yang menempati, salah satu dari beberapa kedudukan ini, maka hukumnya adalah rofaโ€™. Jadi kalau ada isim yang menempati misalkan fail, maka dia harus marfuโ€™. Misalkan ุฒูŽูŠู’ุฏูŒ kalau dia sebagai pelaku, maka dia harus dibaca ุฒูŽูŠู’ุฏูŒ.

ูˆูŽ ุณูŽุชูŽู…ูŽุฑู‘ู ุจููƒูŽ ู…ูููŽุตู‘ูŽู„ูŽุฉู‹ ุจูŽุงุจู‹ุง ุจูŽุงุจู‹ุง
dan insyaaAllah akan selanjutnya yakni setelah dijelaskan tentang bab ู…ูŽุฑู’ูููˆู’ุนูŽุงุชู ุงู„ุฃูŽุณู’ู…ูŽุงุกู ini selanjutnya akan ada penjelasannya secara terperinci bab demi bab. Biidznillahi taโ€™alaa dengan izin Allah Subhanahu wa taโ€™alaa. Jadi ini merupakan bab yang sangat ringkas karena ini sebagai muqoddimah saja, dan nanti setelah bab ini, akan ada penjelasan yag lebih rinci. Jadi nanti fail akan dibahas secara detail begitupun naibul fail, mubtada, khobar dan seterusnya. Dan ini merupakan salah satu kelebihan yang dimiliki oleh kitab Al Ajurrumiyyah. Beliau yakni Ibnu Ajurum Ash-Shanhaji memulas sesuatu dengan gambaran besar, kemudian setelah itu dibahas secara rinci. Dan ini merupakan salah satu kelebihan dari kitab ini. Thoyyib barangkali cukup sampai disini, semoga bermanfaat.

ูˆุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ู‰ ู†ุจูŠู†ุง ู…ุญู…ุฏ ูˆุนู„ู‰ ุงู“ู„ู‡ ูˆุตุญุจู‡ ูˆุณู„ู…
ุณุจุญุงู†ูƒ ุงู„ู„ู‡ู… ูˆุจุญู…ุฏูƒุŒ ุฃุดู‡ุฏ ุฃู† ู„ุง ุฅู„ู‡ ุฅู„ุง ุฃู†ุชุŒ ุฃุณุชุบูุฑูƒ ูˆุฃุชูˆุจ ุฅู„ูŠูƒ
ูˆุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ูŠูƒู… ูˆุฑุญู…ุฉ ุงู„ู„ู‡ ูˆุจุฑูƒุงุชู‡

Tidak ada komentar:

Posting Komentar