Senin, 06 Maret 2017

Dars 28: Amil jazm

๐Ÿ“ Transkrip Materi BINAR Pekan 13
๐ŸŽง Pengisi Materi :: Ustadz Abu Razin
๐Ÿ“š Dars 28 :: Aamil Jazm : Yang Menjazmkan 2 Fi'il
โŒ› Durasi audio ::  26.07 menit

---------------------------------------

ุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ูŠูƒู… ูˆุฑุญู…ุฉ ุงู„ู„ู‡ ูˆุจุฑูƒุงุชู‡
ุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ูˆุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ู‰ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡  ูˆุนู„ู‰ ุงู„ู‡ ูˆ ุตุญุจู‡  ูˆู…ู† ูˆุงู„ุงู‡, ุฃู…ุง ุจุนุฏ.

Alhamdulillah kita lanjutkan kembali pelajaran kita, masih di pembahasan tentang amil jazm, dan ini adalah penjelasan lanjutan yang ke 2

 ุซูŽุงู†ููŠู‹ุง : ู…ูŽุง ูŠูŽุฌู’ุฒูู…ู ููุนู’ู„ูŽูŠู’ู†ู :

Alhamdulillaah kita sudah bahas amil jazm yang menjazmkan 1 fiil saja. Seperti
ู„ูŽู…ู’ ู†ูŽุฐู’ู‡ูŽุจูŽ ุฅู„ู‰ ุงู„ู…ูŽุฏู’ุฑูŽุณูŽุฉู

Cuma satu fiil saja yang di jazmkan, yaitu ู†ูŽุฐู’ู‡ูŽุจูŽ saja. Nah sekarang kita akan belajar amil jazm yang menjazmkan 2 fi'il sekaligus. Jadi bukan cuma satu.

ุงูู„ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ู ูŠูุณูŽู…ู‘ูŽู‰ ููุนู’ู„ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽุฑู’ุทู ุŒ ูˆูŽุงู„ุซูŽุงู†ููŠู’ ูŠูุณูŽู…ู‘ูŽู‰ ุฌูŽูˆูŽุงุจูŽ ุงู„ุดู‘ูŽุฑู’ุทู ูˆูŽุฌูŽุฒูŽุงุกูŽู‡ู.

๐Ÿ”นYang pertama disebut sebagai fi'il syarat, dan
๐Ÿ”นYang kedua disebut sebagai fi'il jawab syarat.
รŸ  ุฌูŽูˆูŽุงุจูŽ = itu jawaban
รŸ  ุฌูŽุฒูŽุงุก = balasan.

Jadi amil jazm yang kedua ini menjazmkan dua fiil. Fiil yang pertama disebut sebagai fi'il syarat nya, artinya kalo fi'il ini terjadi (kalo fi'il ini dilakukan) maka akan menjadi fi'il yang kedua. Jadi ini yang disebut fi'il syarat dan jawab syarat.

ูˆูŽู‡ูŽุฐูู‡ู ุงูู„ุฃูŽ ุฏูŽูˆูŽุงุชู ู‡ููŠูŽ :
Dan amil-amil jazm yang menjazmkan dua fiil ini, yaitu:

ุฅูู†ู’ ุŒ ูˆูŽู…ูŽุง ุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุŒ ูˆูŽู…ูŽู‡ู’ู…ูŽุง ุŒ ูˆูŽุฅูุถู’ู…ูŽุง ุŒ ูˆูŽุฃูŽูŠู‘ูŒ ุŒ ูˆูŽู…ูŽุชูŽู‰ ุŒ ูˆูŽุฃูŽูŠู‘ูŽุงู†ูŽ ุŒ ูˆูŽุฃูŽูŠู’ู†ูŽ ุŒ ูˆูŽุฃูŽู†ู‘ูŽู‰ ุŒ ูˆูŽุญูŽูŠู’ุซูู…ูŽุง

ุŒ (ุฅูู†ู’) ู†ูŽุญู’ู†ู ู‚ูŽูˆู’ู„ูู‡ู ุชูŽุนูŽู„ูŽู‰ : (ุฅูู†ู’ ูŠูŽุดูŽุฃู’ ูŠูุฐู’ู‡ูุจู’ูƒูู…ู’) (ูก)

1โƒฃ. Ini contoh yang pertama,
๐Ÿ“ŒรŸ ุฅูู†ู’ artinya jika,
๐Ÿ“ŒรŸ ุฅูู†ู’ ูŠูŽุดูŽุฃู’ jika ia berkehendak,
๐Ÿ“ŒรŸ ูŠูุฐู’ู‡ูุจู’ูƒูู…ู’ ia akan membuatnya pergi dari kalian.
Ini dalam surat an-Nisa ayat 133

Perhatikan disini ada 2 fi'il yang jazm, yang pertama ูŠูŽุดูŽุฃู’, yang kedua ูŠูุฐู’ู‡ูุจู’
๐Ÿ“Œini kan asalnya ูŠูŽุดูŽุฃู ูŠูุฐู’ู‡ูุจููƒูู…ู’, ketika ada ุฅูู†ู’ nya
๐Ÿ“Œmenjadi ุฅูู†ู’ ูŠูŽุดูŽุฃู’ majzum. ูŠูุฐู’ู‡ูุจู’ูƒูู…ู’ ba'nya sukun, karena majzum juga.

2โƒฃ. Kemudian yang ke 2 ู…ูŽุง

ูˆูŽ (ู…ูŽุง) ู†ูŽุญู’ูˆู ู‚ูŽูˆู’ู„ูู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ : ( ูˆูŽู…ูŽุง ุชูŽูู’ุนูŽู„ููˆู’ุง ู…ูู†ู’ ุฎูŽูŠู’ุฑู ูŠูŽุนู’ู„ูŽู…ู’ู‡ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู )
Ini ู…ูŽุง artinya "apa"

Contohnya  dalam firman Allah Subhaanahu wa Ta'ala :

(ูˆูŽู…ูŽุง ุชูŽูู’ุนูŽู„ููˆู’ุง ู…ูู†ู’ ุฎูŽูŠู’ุฑู ูŠูŽุนู’ู„ูŽู…ู’ู‡ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู)(ูข)
"Dan apapun kebaikan yang kamu lakukan, niscaya Allah pasti mengetahuinya".

Maka disini kita lihat asalnya ุชูŽูู’ุนูŽู„ููˆู’ู†ูŽ ketika ada ูŽู…ูŽุง, yang merupakan amil jazm disini, jadi majzum dia dengan membuang nun.
รŸ๐Ÿ“Œ Asalnya ุชูŽูู’ุนูŽู„ููˆู’ู†ูŽ ,Dibuang nun nya
jadi รŸ๐Ÿ“Œ ูˆูŽู…ูŽุง ุชูŽูู’ุนูŽู„ููˆู’ุง

Kemudian fi'il yang kedua yang di jazm kan
adalah ูŠูŽุนู’ู„ูŽู…ู’ู‡ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ,
รŸ๐Ÿ“Œ asalnya ูŠูŽุนู’ู„ูŽู…ูู‡ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู, karena dia menjadi jawabannya, jawab syarat, maka dia disukunkan ูŠูŽุนู’ู„ูŽู…ู’ู‡ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู. Ini yang dimaksud dengan huruf syarat dan jawabnya.

รŸ๐Ÿ€ ุชูŽูู’ุนูŽู„ููˆู’ุง disini disebut sebagai fi'il syarat. Apapun perbuatan kebaikan yang kita lakukan, apa yang akan terjadi kalo kita melakukan kebaikan ?
 รŸ๐Ÿ€ ูŠูŽุนู’ู„ูŽู…ู’ู‡ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ , ini jawaban nya "Pasti Allah akan mengetahuinya".
Ini dalam surat al-Baqoroh ayat 197.

3โƒฃ. Kemudian amil yang ke 3, yang menjazmkan dua fiil, yaitu ู…ูŽู†ู’ yang artinya "siapa"

ู†ูŽุญู’ูˆู ู‚ูŽูˆู’ู„ูู‡ู ุชูŽุนูŽู„ูŽู‰ : ( ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูŠูŽุชู‘ูŽู‚ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูŠูŽุฌู’ุนูŽู„ู’ ู„ูŽู‡ู ู…ูŽุฎู’ุฑูŽุฌู‹ุง )(ูฃ)
"Dan barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, Allah akan jadikan baginya jalan keluar".

๐Ÿ”น Disini fi'il syarat nya adalah ูŠูŽุชู‘ูŽู‚ู .
Asalnya kan  ุงูุชู‘ูŽู‚ูŽู‰ - ูŠูŽุชู‘ูŽู‚ููŠู’
Ini termasuk fi'il mudhari yang diakhiri huruf ilat ูŠ
Ketika dia diawali oleh isim ู…ูŽู†ู’. ู…ูŽู†ู’ disini adalah isim, bukan huruf.
Makannya istilahkan adalah ุฃูŽุฏูŽูˆูŽุงุช, ุฃูŽุฏูŽูˆุงุช itu digunakan untuk istilah yang lebih umum. Kalo kita bilang huruf, inikan nanti gak bisa, karena ู…ูŽู†ู’ ini isim, tapi kalo ุฃูŽุฏูŽูˆุงุช itu bisa isim bisa huruf.

๐Ÿ“Œ Makannya istilah yang digunakan dari tadi ุฃูŽุฏูŽูˆุงุช. Nah kalo ุฃูŽุฏูŽูˆุงุช itu bisa isim bisa huruf.

Jadi ูŠูŽุชู‘ูŽู‚ู ini majzum dengan membuang huruf ilat.
Asalnyaโžก ูŠูŽุชู‘ูŽู‚ููŠู’
Menjadiโžก ูŠูŽุชู‘ูŽู‚ู

๐Ÿ”น Kemudian fi'il jawab syarat nya adalah
Asalnyaโžก ูŠูŽุฌู’ุนูŽู„ู kalo marfu. Karena dia menjadi fi'il jawab, maka dia majzum juga
Menjadiโžก ูŠูŽุฌู’ุนูŽู„ู’
Ini dalam surat at- Tholaq ayat 2.

4โƒฃ. Kemudian yang ke 4 ู…ูŽุญู’ู…ูŽุง
ูˆูŽ (ู…ูŽุญู’ู…ูŽุง) ู†ูŽุญู’ูˆู ู‚ูŽูˆู’ู„ููƒูŽ : ู…ูŽู‡ู’ู…ูŽุง ูŠูุญูŽุงูˆูู„ู ุงู„ู…ูุจู’ุทูู„ููˆู’ู†ูŽ ุทูŽู…ู’ุณูŽ ุงู„ุญูŽู‚ููŠู’ู‚ูŽุฉู ุชูŽุธู’ู‡ูŽุฑู’ ุŒ
รŸ๐Ÿ”น ู…ูŽู‡ู’ู…ูŽุง ini "bagaimanapun".  Contohnya
Perkataanmu,

ู…ูŽู‡ู’ู…ูŽุง ูŠูุญูŽุงูˆูู„ู ุงู„ู…ูุจู’ุทูู„ููˆู’ู†ูŽ ุทูŽู…ู’ุณูŽ ุงู„ุญูŽู‚ููŠู’ู‚ูŽุฉู ุชูŽุธู’ู‡ูŽุฑู’ ุŒ
"Bagaimanapun seorang pelaku kebathilan berusaha (ูŠูุญูŽุงูˆูู„ู itu artinya berusaha), ุทูŽู…ู’ุณูŽ ุงู„ุญูŽู‚ููŠู’ู‚ูŽุฉู menyembunyikan atau menghapus hakikat atau realita atau fakta, ุชูŽุธู’ู‡ูŽุฑ ia pasti akan tampak".

Jadi " Bagaimanapun seorang pelaku kebathilan  berusaha  untuk menghapus hakikat (menghapus kenyataan) ia pasti akan tampak".

Ini yang dijazmkan adalah ูŠูุญูŽุงูˆูู„ู  
๐Ÿ€Asalnya ูŠูุญูŽุงูˆูู„ู , menjadi sukun, majzum
๐Ÿ€Menjadi ู…ูŽู‡ู’ู…ูŽุง ูŠูุญูŽุงูˆูู„ู’ ,

kenapa disini kasrah? Ini ู„ูุงู„ุชู‘ูู‚ูŽุงุกู ุณูŽุงูƒูู†ูŽูŠู’ู† karena bertemunya 2 sukun. Biar bisa dibaca washal makanya jadinya kasrah.  ู…ูŽู‡ู’ู…ูŽุง ูŠูุญูŽุงูˆูู„ู’

๐Ÿ”นKemudian fi'il yang kedua yang dijazmkan adalah ุชูŽุธู’ู‡ูŽุฑู’ sebagai jawab syarat, jadi bagaimanapun seorang pelaku kebathilan berusaha menyembunyikan (berusaha mengahapus)  kenyataan, dia pasti tetap akan tampak.

Ini mungkin versi arabnya dari
" Sepandai-pandainya kita menimbun bangkai, akan tercium juga". Padanannya mungkin seperti ini

5โƒฃ. Kemudian yang ke 5 ุฅูุฐู’ู…ูŽุง

ูˆูŽ (ุฅูุฐู’ู…ูŽุง) ู†ูŽุญู’ูˆู ู‚ูŽูˆู’ู„ููƒูŽ : ุฅุฐู’ู…ูŽุง ุชูŽู‚ูู…ู’ ุฃูŽู‚ูู…ู’
รŸ๐Ÿ”น ุฅูุฐู’ู…ูŽุง ini "kapanpun", atau "bagaimanpun", atau "jika"

ุฅุฐู’ู…ูŽุง ุชูŽู‚ูู…ู’ ุฃูŽู‚ูู…ู’
"Apabila kamu berdiri, saya berdiri".

Misalnya ini kita nge-fans sama seseorang, terus kita bilang, "bila kamu berdiri saya juga berdiri", saking nge-fansnya sama dia.

6โƒฃ. Kemudian ุฃูŽูŠู‘ูŒ

ูˆูŽ (ุฃูŽูŠู‘ูŒ) ู†ูŽุญู’ูˆู ู‚ูŽูˆู’ู„ููƒูŽ : ุฃูŽูŠู‘ู ุทูŽุงู„ูุจู ูŠูŽุฌู’ุชูŽู‡ูุฏู’ ูŠูŽุชูŽู‚ูŽุฏู‘ูŽู…ู’.  

รŸ๐Ÿ”นุฃูŽูŠู‘ูŒ ini ciri khasnya setelah ุฃูŽูŠู‘ู itu harus ada mudhaf ilah nya.  ุฃูŽูŠู‘ูŒ itu "yang mana"

 ุฃูŽูŠู‘ู ุทูŽุงู„ูุจู ูŠูŽุฌู’ุชูŽู‡ูุฏู’
"Siswa mana saja yang bersungguh-sungguh, ia pasti akan maju (berhasil)". ูŠูŽุชูŽู‚ูŽุฏู‘ูŽู…ู’ itu artinya maju.

Yang jadi contoh disini  ูŠูŽุฌู’ุชูŽู‡ูุฏู’
ุฃูŽูŠู‘ู ุทูŽุงู„ูุจู ูŠูŽุฌู’ุชูŽู‡ูุฏ
Kalo ada siswa yang ูŠูŽุฌู’ุชูŽู‡ูุฏู’ (sungguh-sungguh),
apa hasilnya? ูŠูŽุชูŽู‚ูŽุฏู‘ูŽู…ู’ Maka dia akan maju.

7โƒฃ. Kemudian selanjutnya ู…ูŽุชูŽู‰
ูˆูŽ ( *ู…ูŽุชูŽู‰* ) ู†ูŽุญู’ูˆู ู‚ูŽูˆู„ููƒูŽูŽ :
รŸ๐Ÿ”น ู…ูŽุชูŽู‰ ini jelas artinya "kapan", contohnya perkataanmu :

ู…ูŽุชูŽู‰ ูŠูŽุตู’ู„ูุญู’ ู‚ูŽู„ู’ุจููƒูŽ ุชูŽุตู’ู„ูุญู’ ุฌูŽูˆูŽุงุฑูุญููƒูŽ.
"Kapanpun benar hatimu (sholih hatimu), maka sholih pula (benar pula) perbuatan fisikmu".

๐ŸŒท Jadi kalo hati kita benar, maka in syaa Allah, lisan kita, tangan kita, kaki kita juga benar. Ini contoh yang sangat bagus, dan merupakan nasihat bagi kita.

Yang jadi contoh disini adalah ูŠูŽุตู’ู„ูุญู’ yaitu ู…ูŽุชูŽู‰ ูŠูŽุตู’ู„ูุญู’
Maka ุชูŽุตู’ู„ูุญู’ ุฌูŽูˆูŽุงุฑูุญููƒูŽ.

๐Ÿ€Ini ูŠูŽุตู’ู„ูุญู’ adalah fi'il syarat,
๐Ÿ€dan ุชูŽุตู’ู„ูุญู’ (yang kedua) ini adalah jawab syarat.
Thoyyib

8โƒฃ. Kemudian ุงูŽูŠู‘ูŽุงู†ูŽ
ูˆูŽ ( *ุงูŽูŠู‘ูŽุงู†ูŽ* ) ู†ูŽุญู’ูˆู ู‚ูŽูˆู„ููƒูŽูŽ :
รŸ๐Ÿ”น *ุงูŽูŠู‘ูŽุงู†ูŽ* ini "kapan"

ุงูŽูŠู‘ูŽุงู†ูŽ ุชูุทูุนู ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ูŽ  ูŠูุนูู†ู’ูƒูŽ
"Kapanpun engkau menta'ati Allah, ูŠูุนูู†ู’ูƒูŽ Allah akan menolongmu".
Dari kata ุฃุนูŽุงู†ูŽ - ูŠูุนููŠู’ู†ู = menolong
Jadi asalnya ุชูุทูุนู’ , dibaca kasrah karena
 ู„ูุงู„ุชู‘ูู‚ูŽุงุกู ุณูŽุงูƒูู†ูŽูŠู’ู†ู
bertemu nya dua sukun

Kemudian ูŠูุนูู†ู’ูƒูŽ,
โžก asalnya ูŠูุนููŠู’ู†ููƒูŽ kemudian karena dia menjadi fi'il jawab syarat, menjadi majzum,
โžกmenjadi ูŠูุนูู†ู’ูƒูŽ

9โƒฃ. Kemudian selanjutnya, amil jazm yang menjazmkan dua fiil,  ุงูŽูŠู’ู†ูŽ artinya dimana

ูˆูŽ ( *ุงูŽูŠู’ู†ูŽ* ) ู†ูŽุญู’ูˆู ู‚ูŽูˆู„ูู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ู‰ูŽ :
( *ุฃูŽูŠู’ู†ูŽู…ูŽุง ุชูŽูƒููˆู†ููˆุง ูŠูุฏู’ุฑููƒู’ูƒูู‘ู…ู ุงู„ู…ูŽูˆุชู* ) (ูค)ุŒ
Ini dalam surat an-Nisa ayat 78
" Dimanapun kamu berada, kematian pasti akan mendapatimu".

๐Ÿ€Ini yang jadi contoh, asalnya ุชูŽูƒููˆู†ููˆุงู†ูŽ dibuang nun nya,
๐Ÿ€kemudian ูŠูุฏู’ุฑููƒู’ูƒูู‘ู…ู asalnya ูŠูุฏู’ุฑููƒููƒูู…ู, kemudian jadi sukun ูŠูุฏู’ุฑููƒู’ูƒูู‘ู…ู

๐Ÿ”Ÿ Kemudian

 ูˆูŽ ( *ุฃูŽู†ู‘ูŽู‰* ) ู†ูŽุญู’ูˆู : ุฃูŽู†ู‘ูŽู‰ ูŠูŽุฌู’ู„ูุณู ุงู„ุนูŽุงู„ูู…ู ูŠูุญู’ุชูŽุฑูŽู…ู’ุŒ
๐Ÿ€Anna *ุฃูŽู†ู‘ูŽู‰* artinya "dimanapun",

ุฃูŽู†ู‘ูŽู‰ ูŠูŽุฌู’ู„ูุณู ุงู„ุนูŽุงู„ูู…ู ูŠูุญู’ุชูŽุฑูŽู…ู’ุŒ
"Dimanapun seorang alim itu duduk, dia pasti dihormati".
Ini juga merupakan nasehat, bahwasannya orang yang memiliki ilmu itu, pasti memiliki kedudukan yang berbeda dengan orang yang jahil.

Sebagaimana dalam ayat al-Qur'an,

... ูŠูŽุฑู’ููŽุนู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ู…ูู†ู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุฃููˆุชููˆุง ุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ูŽ ุฏูŽุฑูŽุฌูŽุงุชู ...
[Surat Al-Mujadilah 11]

1โƒฃ1โƒฃ. Kemudian ุญูŽูŠู’ุซูู…ูŽุง

ูˆูŽ ( *ุญูŽูŠู’ุซูู…ูŽุง* ) ู†ูŽุญู’ูˆู : ุญูŽูŠู’ุซูู…ูŽุง ุชูŽุณู’ุชูŽู‚ูู…ู’ ุชููู’ู„ูุญู’.
๐Ÿ€Ini  *ุญูŽูŠู’ุซูู…ูŽุง* sama artinya "kapanpun"

ุญูŽูŠู’ุซูู…ูŽุง ุชูŽุณู’ุชูŽู‚ูู…ู’ ุชููู’ู„ูุญู’.
"Kapanpun engkau istiqomah", kenapa kalo istiqomah? ุชููู’ู„ูุญู’ "engkau akan beruntung"


ูˆูŽุฐูŽูƒูŽุฑูŽ ุงู„ู…ูุตูŽู†ููู ูููŠ ุงู„ุฌูŽูˆูŽุงุฒูู…ู ( *ูƒูŽูŠู’ููŽู…ูŽุง* ) ู†ูŽุญูˆู :ูƒูŽูŠููŽู…ูŽุง ุชูŽูู’ุนูŽู„ู’ ุฃูŽูู’ุนูŽู„ู’ุŒ ุชูŽุจู’ุนู‹ุง ู„ูู„ูƒููˆูููŠู‘ููŠู’ู†ูŽ.

๐Ÿ”ถ. Dan Mushonnif menyebutkan pula dalam amil jazm itu  ูƒูŽูŠู’ููŽู…ูŽุง , misalkan artinya "bagaimana"

ู†ูŽุญูˆู :ูƒูŽูŠููŽู…ูŽุง ุชูŽูู’ุนูŽู„ู’ ุฃูŽูู’ุนูŽ
"Bagaimanapun kamu berbuat, saya akan berbuat".

ุชูŽุจู’ุนู‹ุง ู„ูู„ูƒููˆูููŠู‘ููŠู’ู†ูŽ.
Ini Mengikuti pendapat ulama Kuffah

Kalo kita mempelajari ilmu nahwu, Ada 2 daerah yang terkenal di zaman dulu yang mempopulerkan ilmu nahwu ini, mereka sering berselisih pendapat dalam beberapa masalah nahwu.

๐Ÿ€Jadi kalo ada pernyataan
 ุชูŽุจู’ุนู‹ุง ู„ูู„ูƒููˆูููŠู‘ููŠู’ู†ูŽ.
Mengikuti pendapat ulama Kuffah, Ini merupakan isyarat bahwasannya ulama Bashrah tidak menganggap ูƒูŽูŠููŽู…ูŽุง ini sebagai huruf jazm.

ูˆูŽู‚ูŽุฏู’ ูŠูุฌู’ุฒูŽู…ู ุจู( *ุฅูุฐูŽุง* ) ูููŠ ุถูŽุฑููˆุฑูŽุฉู ุงู„ุดู‘ูุนู’ุฑูุŒ ู†ูŽุญู’ูˆู ู‚ูŽูˆู„ู ุงู„ุดู‘ูŽุงุนูุฑู(ูฅ) :

ูˆูŽุฅูุฐูŽุง ุชูุตูุจู’ูƒูŽ ุฎูŽุตูŽุงุตูŽุฉูŒ ููŽุชูŽุฌูŽู…ู‘ูŽู„ู

Dan terkadang ุฅูุฐูŽุง digunakan juga untuk menjazmkan dua fiil, ุถูŽุฑููˆุฑูŽุฉู ุงู„ุดู‘ูุนู’ุฑ pada syair darurat.

๐Ÿ€Jadi kalo kita belajar nanti
ilmu 'arudh (ุนู„ู… ุงู„ุนุฑูˆุถ) ilmu tentang syair-syair bahasa arab. Di syair bahasa arab itu ada kaidah, terkadang untuk mengejar kesamaan bunyi *"boleh kita merubah sedikit (boleh langgar sedikit) hukum-hukum nahwu"* . Ini yang disebut ุถูŽุฑููˆู’ุฑูŽุฉู ุงู„ุดู‘ูุนู’ุฑู , darurat Syiir, jadi karena kita mengejar rima nya yang bagus atau bunyi nya yang sama, ini boleh sedikit-sedikit dilanggar kaidah nahwunya

ู†ูŽุญู’ูˆู ู‚ูŽูˆู„ู ุงู„ุดู‘ูŽุงุนูุฑู(ูฅ) :
Contohnya perkataan seorang penyair

 ูˆูŽ ุฅูุฐูŽุง ุชูุตูุจู’ูƒูŽ ุฎูŽุตูŽุงุตูŽุฉูŒ ููŽุชูŽุฌูŽู…ู‘ูŽู„ู.
Dan  ุฎูŽุตูŽุงุตูŽุฉูŒ itu keadaan yang miskin.
"Dan apabila kemiskinan menimpamu, maka tetaplah bersikap bagus (bersikap baik)".

_____________________________
๐Ÿ“‘๐Ÿ‘ฃ
Ini ada catatan kakinya

(ูฅ) ุงู„ุจูŽูŠู’ุชู ู„ูุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู‚ูŽูŠู’ุณูุŒ
Ba'it ini dikarang oleh Abdul Qois

 ูˆูŽุตูŽุฏู’ุฑูŽู‡ู : ูˆูŽุงุณู’ุชูŽุบู’ู†ู ู…ูŽุง ุฃูŽุบู’ู†ูŽุงูƒูŽ ุฑูŽุจู‘ููƒูŽ ุจูุงู„ุบูู†ูŽู‰.
"Dan mintalah kekayaan,
ู…ูŽุง ุฃูŽุบู’ู†ูŽุงูƒูŽ ุฑูŽุจู‘ููƒูŽ ุจูุงู„ุบูู†ูŽู‰
tidaklah tuhanmu menjadikan kamu kaya dengan kekayaan".

______________________
ุงู„ุดู‘ูŽุงู‡ูุฏู ูููŠู’ู‡ู :
๐Ÿ”ถ. Yang menjadi pembahasan kita adalah ุฅูุฐูŽุง, yaitu dalam kalimat
 ูˆูŽ ุฅูุฐูŽุง ุชูุตูุจู’ูƒูŽ ุฎูŽุตูŽุงุตูŽุฉูŒ ููŽุชูŽุฌูŽู…ู‘ูŽู„ู.
Lihat ุชูุตูุจู’ูƒูŽ disini, majzum dia.

๐Ÿ“Œ Asalnya kan  ุฃุตูŽุงุจูŽ - ูŠูุตููŠู’ุจู - ุชูุตููŠู’ุจู
Tapi karena ุฅูุฐูŽุง nya disini, dianggap sebagai amil jazm, maka dia di jazm kan ุชูุตูุจู’ูƒูŽ

 (ุฅูุฐูŽุง) ุญูŽูŠู’ุซู ุฌูŽุฒูŽู…ูŽุชู’ ูููŠ ุถูŽุฑููˆู’ุฑูŽุฉู ุงู„ุดู‘ูุนู’ุฑู ุชูุตูุจู’ูƒูŽ
๐Ÿ”น Idza (ุฅูุฐูŽุง)disini menjazmkankan karena darurot syair ุชูุตูุจู’ูƒูŽ

 ูˆูŽ ู…ูŽุนู’ู†ูŽู‰ ุงู„ุฎูŽุตูŽุงุตูŽุฉู : ุงู„ููŽู‚ู’ุฑู
Dan makna ุงู„ุฎูŽุตูŽุงุตูŽุฉู adalah ุงู„ููŽู‚ู’ุฑู, artinya ุงู„ุฎูŽุตูŽุงุตูŽุฉู adalah ุงู„ููŽู‚ู’ุฑู (kefakiran)

 ูˆูŽ ุชูŽุฌูŽู…ู‘ูŽู„ู : ุฃูŽูŠู’ : ู„ูŽุง ุชูŽุธู’ู‡ูŽุฑู ุนูŽู„ูŽู‰ ู†ูŽูู’ุณููƒูŽ ุงู„ุฐู‘ูู„ูŽ ูˆูŽุงู„ู…ูŽุณู’ูƒูŽู†ูŽุฉู.
Dan arti dari ุชูŽุฌูŽู…ู‘ูŽู„ู,
"Jangan kau tampakkan atas dirimu ุงู„ุฐู‘ูู„ูŽ (kehinaan) dan kemiskinan".

Jadi ini merupakan nasihat yang indah dari Abdul Qois,
Yang pertama Kita harus merasa cukup.   ุงุณู’ุชูŽุบู’ู†ู ini merasa cukup. Karena yang membuat kita kaya itu bukan cuma masalah kekayaan harta.

Kemudian beliau menasehati
 ูˆูŽ ุฅูุฐูŽุง ุชูุตูุจู’ูƒูŽ ุฎูŽุตูŽุงุตูŽุฉูŒ ููŽุชูŽุฌูŽู…ู‘ูŽู„ู.
"Dan apabila engkau ditimpa kefaqiran, maka tetaplah bersikap baik" artinya jangan menampakkan kehinaan dan pula kemiskinan.

--------------------------

* ููŽูˆูŽุงุฆูุฏู ูˆูŽ ุชูŽู†ู’ุจููŠู’ู‡ูŽุงุชูŒ :
Faedah-faedah dan catatan-catatan  tambahan :

ูก- ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงุจู’ู†ู ู‡ูุดูŽุงู…ู :  ู„ูŽู…ู’ : ุญูŽุฑู’ูู ุฌูŽุฒู’ู…ู ู„ูู†ูŽูู’ูŠู ุงู„ู…ูุถูŽุงุฑูุนู ูˆูŽู‚ูŽู„ูŽุจูŽู‡ู ู…ูŽุงุถููŠู‹ุงุŒ

1โƒฃ. Lam merupakan huruf jazm, yang menafikan fi'il mudhari dan ia membaliknya menjadi fi'il madhi.
Ini kan tadi, ketika dijelaskan ู„ูŽู…ู’  itu adalah
 ุญูŽุฑู’ูู ู†ูŽูููŠู ูˆูŽ ุฌูŽุฒู’ู…ู ูˆูŽ ู‚ูŽู„ู’ุจู
Disini dijelaskan apa yang dimaksud dengan qolbin ( ู‚ูŽู„ู’ุจู)

ุชูŽู‚ููˆู’ู„ู : ( ูŠูŽู‚ููˆู’ู…ู ุฒูŽูŠู’ุฏูŒ)
Engkau mengatakan " Zaid sedang berdiri"

ููŽูŠูŽูƒููˆู’ู†ู ุงู„ููุนู’ู„ู ู…ูŽุฑู’ูููˆู’ุนู‹ุง ู„ูุฎูู„ููˆูู‡ู ุนูŽู†ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุตูุจู ูˆูŽ ุงู„ุฌูŽุงุฒูู…ูุŒ

Maka fiil mudhari dalam kalimat ูŠูŽู‚ููˆู’ู…ู ุฒูŽูŠู’ุฏูŒ marfu' , kenapa?
ู„ูุฎูู„ููˆูู‡ู ุนูŽู†ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุตูุจู ูˆูŽ ุงู„ุฌูŽุงุฒูู…
Karena ia terbebas dari penashab dan penjazm

ูˆูŽ ู…ูุญู’ุชูŽู…ูŽู„ู‹ุง ู„ูู„ู’ุญูŽุงู„ู ูˆูŽุงู„ุงูุณู’ุชูู‚ู’ุจูŽุงู„ูุŒ
Dan kalimat  ูŒูŠูŽู‚ููˆู’ู…ู ุฒูŽูŠู’ุฏ ini, masih ada kemungkinan maknanya ู„ูู„ู’ุญูŽุงู„ู (yang sedang berlangsung), ูˆูŽุงู„ุงูุณู’ุชูู‚ู’ุจูŽุงู„ู dan juga yang akan datang.

ููŽุฅูุฐูŽุง ุฏูŽุฎูŽู„ูŽุชู’ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู (ู„ูŽู…ู’)
Maka apabila  ูŒูŠูŽู‚ููˆู’ู…ู ุฒูŽูŠู’ุฏ ini kemasukkan ู„ูŽู…ู’

ุฌูŽุฒูŽู…ูŽุชู’ู‡ู ูˆูŽ ู‚ูŽู„ูŽุจูŽุชู’ู‡ู ุฅูู„ูŽู‰ ู…ูŽุนู’ู†ูŽู‰ ุงู„ู…ูŽุถููŠู
Maka ู„ูŽู…ู’ nya ini menjazmkan ูŠูŽู‚ููˆู’ู…ู , dan membaliknya kepada makna fiil madhi.

๐Ÿ”น Jadi dengan adanya ู„ูŽู…ู’ disini, ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽู‚ูู…ู’ ุฒูŽูŠู’ุฏ  "Zaid tidak berdiri"

Apakah si Zaid berdiri? Tidak, jadi ini belum terjadi (madhi). Jadi Ini yang dimaksud dengan huruf Qolb

ูกู‡. ุดูŽุฑู’ุญู ุดูุฐููˆู’ุฑู ุงู„ุฐู‘ูŽู‡ูŽุจู ุต (ูขูค).
Lihat syarah syudzuru dzahab halaman 24.


2โƒฃ Kemudian faidah yang ke-dua.

ูข- (ู„ูŽู…ู‘ูŽุง) ุงู„ุฏู‘ูŽุงุฎูู„ูŽุฉู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ููุนู’ู„ู ุงู„ู…ูŽุงุถููŠ ู„ูŽูŠู’ุณูŽุชู’ ู†ูŽุงูููŠูŽุฉู‹ ุฌูŽุงุฒูู…ูŽุฉู‹ุŒ ูˆูŽ ุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ู‡ููŠูŽ ุธูŽุฑู’ููŒ ุจูู…ูŽุนู’ู†ูŽู‰ ุญููŠู’ู†ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰  ุงู„ู…ูŽุดู’ู‡ููˆู’ุฑูุŒ ูˆูŽ ุญูŽุฑู’ูู ุดูŽุฑู’ุทู ุนูู†ู’ุฏูŽ ุณููŠู’ุจูŽูˆูŽูŠู’ู‡ูุŒ
 ู†ูŽุญู’ูˆู ู‚ูŽูˆู’ู„ูู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ : { ููŽู„ูŽู…ู‘ูŽุง ู†ูŽุฌู‘ูŽุงูƒูู…ู’ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ุจูŽุฑู‘ู ุฃูŽุนู’ุฑูŽุถู’ุชูู…ู’}.

๐Ÿ”น Lamma ู„ูŽู…ู‘ูŽุง yang masuk kepada fiil madhi bukanlah ู„ูŽู…ู‘ูŽุง yang menafikkan tidak pula menjazmkan. Jadi ู„ูŽู…ู‘ูŽุง yang di maksudkan dalam pembahasan disini adalah ู„ูŽู…ู‘ูŽุง yang masuk ke fiil mudhari. Tapi kalo ada ู„ูŽู…ู‘ูŽุง yang masuk kepada fiil madhi, maka ู„ูŽู…ู‘ูŽุง yang itu bukanlah huruf jazm.

ูˆูŽ ุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ู‡ููŠูŽ ุธูŽุฑู’ููŒ
Tapi dia itu adalah dzorof, dengan makna ุญููŠู’ู†ูŽ "ketika"  atas pendapat yang mahsyur.

ูˆูŽ ุญูŽุฑู’ูู ุดูŽุฑู’ุทู ุนูู†ู’ุฏูŽ ุณููŠู’ุจูŽูˆูŽูŠ
Atau dia adalah huruf syarat menurut Sibawaih. Sibawaih ini termasuk orang yang alim, yang sangat disegani dalam ilmu nahwu.

ู†ูŽุญู’ูˆู ู‚ูŽูˆู’ู„ูู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ :
Contohnya adalah firman Allah Subhanahu wa ta'ala

{ ููŽู„ูŽู…ู‘ูŽุง ู†ูŽุฌู‘ูŽุงูƒูู…ู’ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ุจูŽุฑู‘ู ุฃูŽุนู’ุฑูŽุถู’ุชูู…ู’}.
"Maka tatkala kami telah menyelamatkan kalian ke daratan, ุฃูŽุนู’ุฑูŽุถู’ุชูู…ู’ kalian berpaling"

Jadi ู„ูŽู…ู‘ูŽุง disini ู†ูŽุฌู‘ูŽุงูƒูู…ู’ ini kan setelah ู„ูŽู…ู‘ูŽุง , fiil madhi
ู†ูŽุฌู‘ูŽุง - ูŠู†ุฌู‘ููŠ
๐Ÿ”น jadi ู„ูŽู…ู‘ูŽุง disini bukan ู„ูŽู…ู‘ูŽุง huruf jazm, tapi ู„ูŽู…ู‘ูŽุง dzorof yang artinya ุญููŠู’ู†ูŽ "ketika".
ููŽู„ูŽู…ู‘ูŽุง ู†ูŽุฌู‘ูŽุงูƒูู…ู’
Jadi artinya bukannya "belum" โŒ
tetapi "ketika" โœ…
Jadi ini tambahan saja.

ูŠูู†ู’ุธูŽุฑู ุดูŽุฑู’ุญู ุงู„ู‚ูŽุทู’ุฑู ุต (ูฅูฅ)ุŒ ูˆูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุญู’ูˆู ุงู„ูˆูŽุงูููŠ ( ูค/ ูคูขู ).
Silahkan dilihat di syarah Qothrun nada halaman 65. Dan juga an-Nahwul waafi jilid 4 halaman 420.


3โƒฃ. Faidah yang ketiga

= ูฃู€ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงุจู’ู†ู ุงู„ุญูŽุงุฌู :
Berkata Ibnul Haaj

ู…ูŽุง ูŠูŽุฌู’ุฒูู…ู ููุนู’ู„ูŽูŠู’ู†ู ุฃูŽูŠู’ : ุฃูŽุตูŽุงู„ูŽุฉู‹ุŒ
Yang menjazmkan dua fiil artinya ini hukum asalnya.

ูˆูŽุฅูู„ู‘ูŽุง ููŽู‚ูŽุฏู’ ูŠูŽูƒููˆู’ู†ู ุงู„ุฌูŽูˆูŽุงุจู ุบูŽูŠู’ุฑูŽ ููุนู’ู„ูุŒ
Dan jika tidak, maka terkadang jawabnya itu bukanlah fiil.

ูƒูŽุงู„ุฌูŽูˆูŽุงุจู ุจูู€(ููŽู…ูŽุง ู†ูŽุญู’ู†ู) ู…ูู†ู’ ู‚ูŽูˆู’ู„ูู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ {ู…ูŽู‡ู’ู…ูŽุง ุชูŽุฃู’ุชูู†ูŽุง ุจูู‡ู ู…ูู†ู’ ุขูŠูŽุฉู ู„ู‘ูุชูŽุณู’ุญูŽุฑูŽู†ูŽุง ุจูู‡ูŽุง ููŽู…ูŽุง ู†ูŽุญู’ู†ู ู„ูŽูƒูŽ ุจูู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู’ู†ูŽ}ุŒ

๐Ÿ”นPerhatikan disini, kalau tadikan kita membahas menjazmkan dua fiil, Tapi nanti ada juga kalimat yang fiil pertama memang menujukkan bahwa dia itu di jazmkan.

Seperti dalam ayat ini ู…ูŽู‡ู’ู…ูŽุง ุชูŽุฃู’ุชูู†ูŽุง
๐Ÿ€ Asalnya ุชูŽุฃู’ุชููŠู’ู†ูŽ ada ูŠ nya, kemudian karena ada ู…ูŽู‡ู’ู…ูŽุง disini, jadi dibuang. Tapi gak mesti jawab syarat nya itu harus fiil, terkadang ada yang jawab syarat nya itu bukan fiil. Seperti dalam ayat ini,

๐Ÿ“Œ Kalimat syarat nya adalah
ู…ูŽู‡ู’ู…ูŽุง ุชูŽุฃู’ุชูู†ูŽุง ุจูู‡ู ู…ูู†ู’ ุขูŠูŽุฉู ู„ู‘ูุชูŽุณู’ุญูŽุฑูŽู†ูŽุง ุจูู‡ูŽุง

๐Ÿ“Œ Adapun jawab syaratnya
ููŽู…ูŽุง ู†ูŽุญู’ู†ู ู„ูŽูƒูŽ ุจูู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู’ู†ูŽ
Lihat, ููŽู…ูŽุง ู†ูŽุญู’ู†ู disini tidak ada fiil nya.

Ini menujukkan bahwa tidak mesti, kalo kita menggunakan amil jazm yang menjazmkan dua fiil, itu harus ada fiil syarat dan ada fiil jawab.
Bisa jadi fiilnya fiil syarat tapi jawabannya bukan fiil, melainkan isim seperti ini, atau disini huruf, ู…ูŽุง ู†ูŽุญู’ู†ู  disini ู…ูŽุง nya adalah ู…ูŽุง nafiyah. Thoyyib


ููŽูŠูุคู’ุชูŽู‰ ุจูู€(ููŽุงุกู) ูููŠ ุงู„ุฌูŽูˆูŽุงุจู ุชูุณูŽู…ู‘ูŽู‰ ุฑูŽุงุจูุทูŽุฉู‹ ู„ูุฌูŽูˆูŽุงุจู ุงู„ุดู‘ูŽุฑู’ุทู
Maka didatangkan dengan ู pada jawaban nya dinamakan sebagai ุฑูŽุงุจูุทูŽุฉู‹ (pengikat) ู„ูุฌูŽูˆูŽุงุจู ุงู„ุดู‘ูŽุฑู’ุทู sebagai jawab syarat.

 ุงู‡ู€ ุญูŽุงุดููŠูŽุฉู ุงุจู’ู†ู ุงู„ุญูŽุงุฌู ุต (ูฆูก).
Lihat Hasyiat Ibnul Haj halaman 61


4โƒฃ. Kemudian faidah yang ke empat

ูคู€ ุนูŽู„ูŽุงู…ูŽุฉู ุฃูŽุฏูŽูˆูŽุงุชู ุงู„ุดู‘ูŽุฑู’ุทู ุงู„ู‘ูŽุชููŠ ุชูŽุฌู’ุฒูู…ู ููุนู’ู„ูŽูŠู’ู†ู ุตูุญู‘ูŽุฉู ุญูู„ููˆู’ู„ู (ุฅูู†ู’) ุงู„ุดู‘ูŽุฑู’ุทููŠู‘ูŽุฉู ู…ูŽุญูŽู„ู‘ูŽู‡ูŽุงุŒ ููŽู‡ููŠูŽ ุฃูู…ู‘ู ุงู„ุจูŽุงุจู.

Tanda bahwasanya amil jazm itu menjazmkan dua fiil adalah bolehnya amil jazm itu diganti dengan ุฅูู†ู’ syartiyah.
 ููŽู‡ููŠูŽ ุฃูู…ู‘ู ุงู„ุจูŽุงุจ
Maka ini adalah inti dari bab ini.
Artinya contoh-contoh yang kita berikan tadi,

๐Ÿ”Ž ciri-ciri kalo dia bisa menjazmkan dua fiil adalah kita bisa menggantinya dengan huruf ุฅูู†ู’ semua.

Misalnya tadi,
รŸ๐Ÿ€ ูƒูŽูŠู’ููŽู…ูŽุง ุชูŽู‚ูู…ู’ ุฃูŽู‚ูู…ู’
Ini bisa digantikan menjadi
รŸ๐Ÿ€ ุฅูู†ู’ ุชูŽู‚ูู…ู’ ุฃูŽู‚ูู…ู’

Ini adalah tambahan faidah saja.

5โƒฃ. Kemudian yang kelima

ูฅู€ ุฅูุฐูŽุง ุฌูŽุงุกูŽ ููุนู’ู„ู ุงู„ุดู‘ูŽุฑู’ุทู ููุนู’ู„ู‹ุง ู…ูŽุงุถููŠู‹ุงุŒ ููŽุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ูŠูŽูƒููˆู’ู†ู ู…ูŽุจู’ู†ููŠู‘ู‹ุง ูููŠ ู…ูŽุญูŽู„ู‘ู ุฌูŽุฒู’ู…ูุŒ
Apabila ada fi'il syarat, fi'il syaratnya itu fi'il madhi , maka dia dimabniykan dalam kedudukan jazm. Contohnya

ู†ูŽุญู’ูˆู :{ูˆูŽุฅูู†ู’ ุนูุฏุชู‘ูู…ู’ ุนูุฏู’ู†ูŽุง}.
"Maka jika kalian kembali, ุนูุฏู’ู†ูŽุง kami juga kembali"

รŸ๐Ÿ”นุฅูู†ู’ Disini, setelahnya itu fi'il madhi dua-duanya ุนูุฏุชู‘ูู…ู’  dan ุนูุฏู’ู†ูŽุง. Kalau kasus seperti ini, kita katakan disini fi'il madhi nya itu mabniy ูููŠ ู…ูŽุญูŽู„ู‘ู ุฌูŽุฒู’ู…ูุŒ .

Thoyyib. Barangkali cukup untuk mukhotobnya, bagannya, dan juga irabnya, bisa dipelajari sendiri, ini in syaa Allah mudah.

Cukup sampai disini, semoga bermanfaat.

ูˆุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ู‰ ู†ุจูŠู†ุง ู…ุญู…ุฏ ูˆุนู„ู‰ ุงู“ู„ู‡ ูˆุตุญุจู‡ ูˆุณู„ู…
ุณุจุญุงู†ูƒ ุงู„ู„ู‡ู… ูˆุจุญู…ุฏูƒุŒ ุฃุดู‡ุฏ ุฃู† ู„ุง ุฅู„ู‡ ุฅู„ุง ุฃู†ุชุŒ ุฃุณุชุบูุฑูƒ ูˆุฃุชูˆุจ ุฅู„ูŠูƒ
ูˆุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ูŠูƒู… ูˆุฑุญู…ุฉ ุงู„ู„ู‡ ูˆุจุฑูƒุงุชู‡



--------------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar