Senin, 06 Maret 2017

Dars 15 : Al Mu'rabat (bag.2) - Isim Mufrad

📝 Transkrip Materi BINAR Pekan 7
🎧 Pengisi Materi :: Ustadz Abu Razin
📚 Dars 15:: Al Mu'rabat Bilharakat 2 – Isim Mufrad
⌛ Durasi audio ::  12.48 menit
-----------------------------------------------------------------------------------


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله, و على اله وصحبه ومن والاه، أما بعد.

Alhamdulillah kita masih melanjutkan pembahasan Kitab Al Mumti’ Fii Syarhil Ajurrumiyyah. Dan kita masih di bab المُعْرَبَاتُ .
Kita sekarang sampai di pembahasan tentang penjelasan lebih lanjut tentang yang

⭕ Mu'rabnya dengan harakat,  hal 38.

المُعْرَبَاتُ بِالحَرَكَات

وَهِيَ أَرْبَعَةُ أَنْوَاعٍ:
Yaitu ada 4 macam :

1⃣ أَوَّلًا: الْاِسْمُ المُفْرَدُ

1⃣. Pertama; *Isim mufrod*

تَعْرِيْفُهُ :

Defenisi dari isim mufrod adalah:  

هُوَمَا لَيْسَ مُثَنًّى ، وَلاَ مَجْمُوْعًا،  وَلَا مِنَ الأَسْمَاءِ الخَمْسَةِ.

*Isim mufrad* adalah:  yang bukan mutsanna,  bukan pula jamak dan  bukan pula isim yang lima.

Ini adalah definisi yg sangat sederhana, mufrad itu artinya tunggal bukan dua, bukan jamak, dan bukan pula isim yg lima.


حُكْمُهُ
*_Hukum-hukumnya:_*
Yakni hukum yang berkaitan dengan isim mufrad

يُرْفَعُ بِالضَمَّةِ، وَيُنْصَبُ بِالفَتْحَةِ، وَيُجَرُّ بِالكَسْرَةِ.

🔹Di rofa'kan dengan dhommah
🔹Di nashabkan dengan fathah
🔹Di jarkan dengan kasroh.


Kalau kita lihat dari sini, ini berarti isim mufrad itu tanda i'robnya tanda i'rob asli semua,  rafa dengan dhommah, nasabnya dengan fathah dan jar-nya dengan kasroh.

 مِثَالُهُ: رَجُلٌ، وَمُؤْمِنٌ، وَمُؤْمِنَةٌ

Contoh-contohnya:

æ📌 رَجُلٌ mufrad seorang laki2
æ📌 وَمُؤْمِنٌ  seorang mukmin
æ📌 وَمُؤْمِنَةٌ  seorang mukminah


فَهَذَا النَوْعُ مِنَ الأَسْمَاءِ يُطْلِقُ عَلَيْهِ النَّحْوِيُوْنَ: اَلاِسْمَ المُرَدَ،لِأَنَّهُ يَدُلُّ عَلَى وَاحِدٍ أَوْ وَاحِدَةٍ، وَلَيْسَ مُثَنًّى وَلاَ مَجْمُوْعًا، وَهُوَ يُعْرِبُ بِالْحَرَكَاتِ،

Maka, isim-isim dari jenis ini dimutlakkan oleh para ulama nahwu (maksudnya semua ini) disebut isim yg mufrad karena ia menunjuki makna satu.

æ📌  وَاحِدٍ ini satu mudzakkar dan
æ📌 وَاحِدَةٍ satu muannats.

Dan bukan pula mutsanna dan bukan pula jamak. Dan isim mufrad ini murabnya dengan harokat.

نَحْوُ : قَوْلِهِ تَعَالَى :

Contohnya firman Allah Subhanallahu wa Ta'ala.

 ( قَالَ رَجُلٌ )

(Dalam surah Ghofir ayat 28)

🍁 ( قَالَ رَجُلٌ ) - فَرَجُلٌ : اِسْمٌ مُفْرَدٌ مَرْفُوْعٌ ، لِأَنَّهُ فَاعِلٌ وَ عَلَامَةُ رَفْعِهِ الضَّمَةُ

Maka  رَجُلٌ dalam kalimat ٌقَالَ رَجُل
(berkata seorang laki2)
🔸adalah isim mufrad yg marfu, karena dia sebagai failnya. Dan tanda rofanya adalah dhommah.

 وَقَوْلِهِ : ( أَتَقْتُلُوْنَ رَجُلًا )

(Dalam surah Ghofir ayat 28)
"Apakah kalian membunuh seorang laki2?"


🍁 ( أَتَقْتُلُوْنَ رَجُلًا ) - رَجُلًا : اِسْمٌ مُفْرَدٌ مَنْصُوْبٌ ، لِأَنَّهُ مَفْعُوْلٌ بِهِ وَ عَلَامَةُ نَصْبِهِ الْفَتْحَةُ

Kata رَجُلًا dalam kalimat  أَتَقْتُلُوْنَ رَجُلًا
🔸 ini adalah isim mufrad yg dinashabkan karena dia sebagai maful bih dan tanda nashab nya adalah fathah.

وَقَوْلِهِ : أَوْحَيْنَآ إِلٰى رَجُلٍ

(Dalam surah Yunus ayat 2)

🍁 أَوْحَيْنَآ إِلٰى رَجُلٍ : اِسْمٌ مُفْرَدٌ مَجْرُوْرٌ ؛ لِأَنَّهُ سُبِقَ بِحَرْفِ جَرٍّ ، وَعَلَامَةُ جَرِّهِ الْكَسْرَةُ

Rajul dalam kalimat أَوْحَيْنَآ إِلٰى رَجُل
🔸 adalah "Kami wahyukan kepada seorang laki2" رَجُلٍ disini sebagai isim mufrad yg di jarkan.

Kenapa?  لِأَنَّهُ سُبِقَ بِحَرْفِ جَرٍّ, Karna dia di dahului oleh huruf jar dan tanda jarnya nya adalah kasroh.

_____________

Thoyib, disini kita lihat ada fawaid

فَوَاءِدُ وَتَنْبِيْهَاتٌ

Faedah-faidah dan perhatian penting:

💦 ١ - يُعْرَبُ الاِسْمُ المُفْرَدُ بِا الحَرَكَاتِ المُقَدَّرَةِ، اِذَاكَانَ مُعْتَلاًّ. , نَحْوُ قَوْلِهِ تَعَالَي ,فَأَلْقَى مُوْسَى عَصَاهُ

1⃣ Isim mufrad itu, mu'rab nya dengan harokat muqaddarah apabila ia diakhiri oleh huruf illat.

Contohnya Firman Allah Ta'alaa :

فَأَلْقَى مُوْسَى عَصَاهُ

"Maka Musa melempar tongkatnya"

Lihat yang menjadi syahid dalam ayat ini adalah kata Musa. Kata *muusaa* ini merupakan isim mufrad yg di akhiri oleh huruf ilat yaitu alif dan kalo kita ngi'rob musa, misalkan:
🔹جَاءَ مُوْسَى
🔹رَأَيْتُ مُوْسَى
🔹مَرَرْتُ بِمُوْسَى

Secara dzohir tidak tampak adanya perbedaan, sama-sama مُوْسَى ,
jadi bukan مُوْسَيُ, مُوْسَيَ, مُوْسَيِ,  ❌
tapi sama-sama musa, mau dia rofa, nashab atau pun jar.

Jadi saat kita mengi'rob tetap kita bilang tanda nya dhommah, hanya saja  dhommah muqaddaroh kalau dia rofa.

Misalkan:

↩ جَاءَ مُوْسَى
Setelah kita mengi'rab,
æ📌 جَاءَ nya = fi'il madhi
æ📌 مُوْسَى nya =
 : فَاعِلٌ مَرْفُوعٌ وَعَلَامَةُ رَفْعِهِ *ضَمَّةٌ ... ⬅
Tapi dilanjutkan,
➡... مُقَدَّرَةٌ عَلَى الأَلِفِ
" Ditakdirkan atas alif "


Kemudian :
↩ رَأَيْتُ مُوْسَي
Kita katakan tanda nashobnya apa? Fathah.
Musa (sebagai) maf'ulbih, ini manshub.
dan tandanya apa? Tentunya Fathah, cuma muqaddaroh

مُوْسَى : مَفْعُولٌ بِهِ مَنْصُوبٌ وَعَلَامَةُ نَصْبِهِ *فَتْحَةٌ مُقَدَّرَةٌ عَلَي الأَلِف*ِ

Begitupun ketika majrur, tetep kita bilang dia kasroh,
↩  مَرَرْتُ بِمُوْسَى

بِمُوْسَى : البَاءُ حَرْفُ جَرٍّ،
 مُوْسَى: مَجْرُوْرٌ بِالبَاءِ وَعَلَامَةُ جَرِّهِ *كَسْرَةٌ مُقَدَّرَةٌ عَلَى الأَلِفِ*

Kalau dalam versi irob yang lebih lengkap di tambahkan,.  ُمِنْ ظُهُوْرِهَا التَّعَذُّر
yang mencegah dari penampakan dhommah, penampakan kasroh, dan penampakan fathah, apaa ?  التَّعَذُّرُ "Udzur".

📌 Yang namanya udzur tidak akan bisa muncul harokatnya,  kenapa? Karena yg nama nya alif tidak akan bisa di kasih harokat. Kalau alif dikasih harokat nama nya bukan alif, tapi nanti namanya hamzah.

Thoyib. Ini faedah yg pertama.

Kemudian yang kedua

💦 ٢. يُجَرُّ الاِسْمُ المُفْرَدُ بِاالفَتْحَةِ نِيَابَةً عَنِ الكَسْرَةِ إِذَا كَانَ غَيْرَ مُنْصَرِفٍ وَلَهُ مَوَاضِعُ ذَكَرْنَاهَا فِيْ آخِرِ الكِتَابِ، مِنْهَا إذَا كَانَ عَلَمًا أَعْجَمِيًّا

👈 نَحْوُ قَوْلِهِ تَعَالَى :
📌 وَاَوْحَيْنَآ إِلَى إِبْرَاحِيْمَ أَوْ كَانَ عَلَمًا لِمُؤَنَّثٍ، نَحْوُ، إِنَّ أَوَّلَ بَيْتِ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِى بِبَكَّةَ مُبَارَكًا


2⃣ Isim mufrad itu dijarkan dengan fathah sebagai ganti dari kasroh.

Ini nanti irob itu ada yg :  مُقَدَّرَةٌ dan نِيَابَةً .

📝 Kapan isim mufrad ini irobnya
 نِيَابَةً عَنِ الكَسْرَةِ ؟

 إِذَا كَانَ غَيْرَ مُنْصَرِفٍ
Apabila dia adalah ghairu munsharif.
Jadi apabila Isim mufradnya ia  ghairu munsharif, tanda jarnya adalah fathah
 نِيَابَةً عَنِ الكَسْرَةِ
sebagai ganti dari kasroh.

Dan keadaan ini memiliki beberapa tempat. Yang kami sebutkan pada akhir kitab ini.


Jadi nanti kata beliau, beliau akan menjelaskan keadaan dimana ghairu munsharif dari isim-isim yg mufrad. Nanti dijelaskan apa saja yg ghairu munsharif.  Thoyib

__________________


مِنْهَا إذَا كَانَ عَلَمًا أَعْجَمِيًّا
Jadi isim mufrad itu ada munsharif dan ghairu munsharif, nanti Insya Allah oleh pengarang kitab al Mumti' akan dijelasakan pada akhir kitab.


Yang termasuk ghairu munsharif:

🅰إِذَا كَانَ عَلَمًا أَعْجَمِيًّا،

🔘Apabila isim mufrad tersebut merupakan nama أَعْجَمِيًّا nama orang non arab.

نَحْوُ قَوْلِهِ تَعَالَى :

Contohnya firmah Allah Ta'ala :
( وَاَوْحَيْنَآ إِلَى إِبْرَاحِيْمَ )

"Dan kami wahyukan kepada Ibrahim".  

Ibrahim ini bukan bahasa arab.
✒ Nama-nama yg bukan bahasa arab, nama-nama ْأَعْجَم  yang lebih dari 3 huruf, itu ghairu munsharif.

Contoh nya:

 وَ اَوْحَيْنَآ إِلَى *إِبْرَاحِيْمَ*✅

bukan
 وَ اَوْحَيْنَآ إِلَى *إِبْرَاحِيْمِ* ❌

Ini menunjukkan bahwa ibrahim merupakan ghairu munsharif dan tanda jar nya adalah fathah. Dan cara mengi'rab nya seperti ini:

 إِلَى : حَرْفُ جَرٍّ

إِبْرَاحِيْمَ: مَجْرُوْرٌ بِ( إِلَى) وَعَلَامَةُ جَرِّهِ فَتْحَةٌ نِيَابَةً عَنِ الكَسْرَةِ


Perhatikan cara mengi'rab

Kalau isim mufrad diakhiri oleh huruf illat, kita katakan tanda irob nya adalah tanda asli nya tapi muqaddarah.

Seperti tadi misalnya musa موسى, kita katakan kalau dia rofa' kita katakan ضَمَّةٌ tapi muqaddarah عَلَى الأَلِفِ.

 Tapi kalau dia ghairu munsharif, kita katakan dia tandanya sebagaimana yang kita lihat
📌æ إِلَى*إِبْرَاحِيْمَ* ini kan fathah,

Kita katakan bahwa tanda jarnya adalah fathah tapi bukan muqaddarah karena tidak di takdirkan,
tapi نِيَابَةً عَنِ الكَسْرَةِ .

Jadi ini kaidah cara mengibrob.

وإِلَى إِبْرَاحِيْمَ:
إِبْرَاحِيْمَ : مَجْرُوْرٌ بِ( إِلَى) وَعَلَامَةُ جَرِّهِ فَتْحَةٌ نِيَابَةً عَنِ الكَسْرَةِ


Yang kedua, yang juga termasuk dari ghairu munsharif adalah

🅱أَوْ كَانَ عَلَمًا لِمُؤَنَّثِ

🔘Nama bagi muannats ➖ nama bagi wanita.

Semua nama untuk wanita kecuali هِنْدٌ itu juga ghairu munsharif, muannats disini baik untuk manusia "perempuan", ataupun muannats yang dianggap perempuan.

Kebetulan disini contoh yg diambil :

نَحْوُ :( إِنَّ أَوَّلَ بَيْتِ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِى بِبَكَّةَ مُبَارَك)
 
Nama kota. بِبَكَّةَ
"Sesungguhnya rumah pertama yang dibangun untuk manusia adalah Makkah atau ka'bah yg di berkahi "

Jadi yg menjadi contoh بِبَكَّةَ kalau kita irob ghairu munsharif ini,
الباءُ: حَرْفُ جَرٍّ

بَكَّةَ: مَجْرُوْرٌ بِالبَاءِ وَعَلَامَةُ جَرِّهِ فَتْحَةٌ نِيَابَةً عَنِ الكَسْرَةِ

Sebagai ganti dari kasrah. Jadi kita tidak bilang muqaddarah, tidak ditakdirkan, tapi gantinya kasrah.
وَعَلَامَةُ جَرِّهِ فَتْحَةٌ نِيَابَةً عَنِ الكَسْرَةِ
"Dan tanda jarnya adalah fathah sebagai ganti bagi kasrah."

Beliau pengarang kitab al Mumti' ingin mengajarkan kita
✒ cara mengi'rab isim mufrad, baik isim mufrad yang zhohir, kemudian yg ada di tanbihat ini,
✒ isim mufrad yg di akhiri huruf ilat dan juga
✒ isim mufrad yg ghairu munsharif.

Thoyib,  kita cukupkan sampai disini. Semoga bermanfaat.

سبحانك اللهم وبحمدك ، أشهد أن لا إله إلا أنت
 ،أستغفرك وأتوب إليك، والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

------------------------------------dar

2 komentar:

  1. Saya izin ikuti pelajaran ini,semoga menjadikan amal Soleh bagi mumi, Aamin.

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah sungguh bermanfaat semoga Allah menjadikan tulisan ini sebagai amal ibadah

    BalasHapus